Kamis, 29 Juli 2010

Daripada Bete? Tambah bete.

Entah udah berapa bulan nih blog sepi (kaya yang pernah rame aja).
Para penulis blog yang seharusnya ngapdet artikelpun hilang entah kemana.
daripada nih blog jadi bangke, mending gw isi tulisan-tulisan ga jelas aja deh..
Sebenarnya apa yang mau gw tulis??
sampai gw nulis kata "ini" pun sebenernya gw ga ngerti mau nulis apa,.
tapi yaa daripadaa sepi, yawudah gw isi coret-coretan gajelas aja (kaya yang gw tulis dari kata pertama sampai kata sekarang ini).

Sebenernya gw bingung nih, apa sih yang dimaksud cinta??
Nah, ini kata-kata yang sering ditemukan dimana-mana, majalah, sinetron, komik, koran, tembok jalan, kolong jembatan, tempat sampah, bungkus rokok (emang ada ya??) bodo amat dah.
kenapa gara-gara si 'Cinta' itu, malah banyak terjadi pertengkaran. kisah yang berawal indahpun terkadang menjadi kisah yang lebih mengerikan dari cerita horror. Bahkan sampe ada yang rela bunuh diri gara-gara 'Cinta'. Banyak orang bilang 'Cinta' itu butuh pengorbanan. Apa yang dikorbankan? nyawa? nah kalo udah mati gimana caranya ngerasain cinta???

Oke Bro...

kalau menurut gw
Cinta ituu..
Terdefinisikan oleh orang yang merasa sedang merasakan cinta.
Definisi itu seringkali berbeda.
Namun, maksud dan tujuannya sama.
Maksud dan tujuannya itu ingin mengekspresikan betapa cinta itu begitu indah.
Meski terkadang ekspresi itu tidak dimengerti oleh orang lain.
sehingga terkadang definisi cinta itu hanya dipahamii oleh mereka yang sedang merasakannya.
jadi cinta ituu....
C.I.N.T.A..
(kaya lagu aja).. hhee
just share.

Menurut lo???

Senin, 15 Februari 2010

PSI Part 1: Jalan Menuju Taubat

Subhanallah ya, lagi-lagi mahasiswa TF09 ITS berulah, dengan para bintang yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitasnya untuk membuat masalah. Para tersangka yang terlibat dalam ajang sepektakuler itu adalah, saya sendiri (Nizar), Wildan, Kamal, Ridhwan (Gibal )dan tersangka tambahan adalah si Miko.

Berawal dari keluguan, kebodohan dan niatan mulia untuk memperbaiki iman, kami mulai mengetik sms dengan format tetentu untuk daftar PSI. Apa itu PSI? PSI adalah singkatan dari Program Study Islam. Sebuah acara yang pantas untuk perbaikan iman kami yang sedang mengalami pendangkalan. Pada awalnya, ide untuk ikutan acara ini adalah ide dari Wildan. Namun, dengan seiring berjalannya waktu si Gibal juga tergugah hatinya untuk mengikuti acara yang cukup melenceng dari kehidupan kami. Pada saat itu juga, Selasa siang 09/02, kami berempat tanpa Miko dengan polosnya seperti bayi yang baru dilahirkan ke dunia, mengirimkan bersama-sama dengan diiringi hitungan 1,2,3 ke sebuah nomor tertentu untuk pendafaran. Namun pesan tidak juga segera terkirim, hingga kami kuliah. Satu jam kemudian pesan yang telah dikirimkan sudah pada masuk dan mendapatkan balasan kecuali sms yang aku kirim. Inti dari sms itu adalah pemberitahuan agar datang ke Masjid Manarul Ilmi jam empat untuk melaksanakan screening. Tapi dengan negosiasi yang mbulet dari Kamal, akhirnya kami screening sehabis Isya’. Karena sms yang aku, kirim tidak masuk dan tidak mendapat balasan, akhirnya dengan sangat terpaksa aku kirim ulang sms tadi. Betapa senangnya diriku ketika tidak berapa lama kemudian, sms balasan masuk dan intinya sama seperti yang tadi.

Setelah sholat maghrib, aku langsung tancap gas ke benteng 219 untuk berangkat bersama-sama ke Manarul. Sampai di manarul, Sholat Isya’ telah dimulai dan langsung saja aku jadi makmum. Setelah itu kami, discreening oleh mas…… dan ditanyai macem-macem selama dua jam tentang islam dan segala tetek mbengeknya yang Subhanallah Wallhamdulillah kami dengan bisa lancar menjawabnya. Hanya satu yang paling tidak kami tahu, yaitu dzikir Al-Ma’tsurot, tapi dengan penjelasan yang mengagumkan dari masnya, kami akhirnya tahu. Ada juga saat yang memalukan, yaitu kami sudah pada tidak hafal lagi dengan beberapa surat-surat pendek, dan kata masnya juga, kami belum bisa menjaga pandanga. Makanya banyak surat-surat di Al-Qur’an yang dulunya hafal, sekarang jadi lupa. Setelah dipikir-pikir memang ada benarnya juga, karena kami, terutama aku, sering banget melototin cewek yang sedang berkeliaran di depanku.

Hal ini pula yang mengingatkanku dengan sebuah kisah dari shohabat Rasulullah SAW, dia telah telah hafalan beberapa surat, namun karena tidak sengaja melihat betis seorang perempuan, hafalannya langsung hilang separo. Terus bagaimana denganku yang tidak hanya melihat betis tapi sudah ke paha dan cara melihatnya dengan sengaja? Pasti inilah yang membuatku lupa dengan beberapa surat pendek yang dulu pernah aku hafal, Astaghfirullahaladzim. Dilihat dari berbagai sudut pandang, yang paling membuat hafalanku banyak yang hilang adalah para cewek yang sering berkeliaran di depanku, disampingku dengan pakaian yang tidak menutup aurat. Karena hal inilahketidak sengajaan menjadi kesengajaan untuk terus mlihatnya, namanya juga rejeki kalau ditolak kan mubadzir.

Pada saat screening ini juga merupakan ajang untuk curhat kami tentang kebejatan-kebejatan kami dan cita-cita kami. Disini pulalah kami mulai mendapatkan seberkas cahaya harapan dari surga. Setelah screening selama kurang lebih dua jam, screening pun selesai dengan hasil kita besok sorenya jam empat kita disuruh ikut tehnikal meeting di Manarul. Seperti kebiasaan kami sebelumnya, kami datang ke tehnikal meeting dengan keterlambatan. Subhanallah ya, keterlambatan sebagai kebiasaan.

Pada saat tehnikal meeting itu, kami disuruh membawa macem-macem barang yang sebelumnya tidak familiar pada kami, yaitu: Esay diri, Al-Qur’an terjemahan, Dzikir Al-Ma;tsurot, Hadits Arba’in, dan sebuah hadiah senilai Rp 5000. Sedangkan barang barang yang sudah biasa kami kenal adalah peralaaatan mandi dan baju ganti. Sampai disini kami merasakan sesuatu yang mengganjal dan berfirasat buruk, kok disuruh membawa baju ganti dan peralatan mandi? Ternyata dugaan kami benar, kami akan menginap selama dua hari, kami hanya bisa tercengang mendengar kata-kata “menginap”. Tapi kami hanya bisa pasrah dan mwngiti saja acara yang menurut kami bakalan membosankan. Disini kami disuruh datang pada jum’at setelah sholat Ashar dan diharapkan kami para peserta datang sebelum sholat ashar agar acara dapat segera dimulai setelah selesai sholat ashar tepat. Tapi datng tepat waktu merupakan sebuah kemustahilan bagi kami berlima.

Jum’at setelah jum’atan bukannya kami langsung persiapan untuk acara PSI, tapi kami malah main-main dulu dan tidur. Setelah bangun, barulah kami mempersiapkan semuanya, temasuk membuat Essay diri yang sangat jujur aku ungkapkan apa adanya termasuk kelakuan burukku selama ini. Akhirnya kami berangkat tepat waktu berangkat ke Manarul dari asrama pada saat jam menunjukkan tepat pukul 16.00, terpaut 30 menit dari waktu ashar yatu pukul 15.30. Namun, keterlambatan kami meninggalkan suatu kebanggaan, yaitu kami sudah sholat Ashar sebelum berangkat.

Acara dimulai ………..

Setelah 10 menit berjalan kaki akhirnya kami sampai di Manarul dengan Capek. Benar saja acara sudah dimulai, tapi kami bisa bernapas lega karena si pembicara untuk kajian pembuka PSI belum datang. Setelah menunggu kurang lebih limabelas menit, akhirnya pembicara yang bernama Syaifudin Nawawi datang juga. Materi yang disediakan panitia untuk kajian ini adalah tentang kasih sayang tak harus hanya saat Valentine Day. Namun dengan bijaksana pembicara yang mempunyai ijasah dari sebuah perguruan tinggi di UK ini berkata bahwa jika kita membahas tentang hari valentine pada saat bulan februari atau pda saat mendekatinya, sama saja dengan terang-terangan kita ikut merayakannya walaupun dengan sikap penolakan. Menurutnya, ikon valentine malah dipopulerkan oleh orang-orang yang tidak setuju dengan menyebarkan isu-isu keharaman valentine. Beliau berpesan agar tema valentine di bahas pada saat jauh dari bulan februari agar isunya tidak mencuat dan ramai dibicarakan. Tapi beliau sedikit membahas beberapa legenda atau kisah terjadinya hari valentine. Beliau menceritakan tiga buah kisah, dari ketiga kisah inilah beliau berkata bahwa valentine tidak berdasar karena satu hari ada lebih dari satu cerita tentangnya.

Beliau juga mengkritisi anak-anak muda muslim di Indonesia jaman sekarang yang tidak memiliki pendirian dalam berbuat dan bergaul. Anak muda itu sedang mengalami krisis identitas karena tidak memiliki jati diri yang kuat, sehingga acara murahan yang gak berdasar seperti valentine day mereka ikuti. Pesan beliau adalah sebagai genersai muda muslim, kita harus mempunyai pendirian dan memegang teguh amanah. Setelah itu Beliau menceritakan panjang lebar tentang cinta dan suka terhadap lawan jenis, hingga sampailah pada pukul 17.30 dan acara kajian harus ditutup. Setelah itu para peserta PSI dipersilahkan menaruh barang-barangnya di B.U dalam, yaitu sebuah tempat yang cukup luas terletak di masjid bagian barat di lantai dua tapi cukup sempit bila harus menampung manusia sebanyak lebih dari 50 batang anak manusia. Di tempat inilah kami akan tidur, uh sangat tidak nyaman.

Adzan Maghrib berkumandang, kami semua mengmbil air wudlu dan kemudia sholat maghrib berjamaah. Setelah itu kami kembali ke tempat yang tadi untuk dibagi dalam kelompok, yaitu sebanyak lima kelompok. Akhirnya kami berlima terpisah dalam dua kelompok. Aku, Ridhwan dan Miko berada di kelompok 3 sedangkan Wildan dan Kamal berada di Kelompok 4. Di kelompok itu, kami bertiga tersa sebagi orang yang paling bodoh, bagimana tidak, sebagian besar manusia-manusia aneh yang ada di kelompok 3 sok menggunakan bahasa arab pada saat berbicara sperti Ane, ente dan lain-lainlah yang aku sendiri tidak begitu tahu. Si Roni, orang aneh yang paling Vokal di kelompok 3 dengan sukses dipilih secara sepihak menjadi ketua kelompok 3. Penderitaan berada bersama orang-orang aneh ini untuk sementara berakhir ketika adzan Isya’ berkumandang. Ternyata si Wildan dan Kamal juga mengalami penderitaan yang sama. Kemudian Kami berembug untuk mengatur strategi kabur dari acara ini. Tapi untuk kabur sangat susah karena tas kami berada di lantai dua dan pastinya gerak-gerik kita akan mudah tercium. Untuk sementara kami ikutin saja acara itu sampai kita bener-bener tidak betah.

Setelah Sholat Isya’ ada sebuah materi yang berjudul “Menjadi Seorang Muslim Prestatif”, yang dibawakan oleh seorang mahasiswa teknik kimia semester delapan. Dia memulia materinya dengan kata perubahan, dengan kata-kata mutiaranya “jika anda tidak berubah anda akan punah” . sebuah kata yang sussah dicerna dengan enzim yang biasa saja. Selanjutnya dia ngomong masalah tidur, jika ingin berprestasi, waktu tidur maksimal adalah 4 jam sehari. Dia terusngomong panjang lebar sampai aku ngantuk dan gak tau lagi apa yang dia omongin, tapi intinya dia memotivasi agar sebagi seorang muslim kita harus mempunyai prestasi. Akhirnya sampai juga jam sepuluh, itu berarti materinya selesai dan kami siap untuk tidur.

Anjrot…,Bukannya setelah materi terus tidur, tapi kita malah suruh berkumpul perkelompok untuk pendampingan, penderitaan kami dimulai lagi ketika harus kumpul di kelompok. Bertemu orang-orang yang ngomongnya ane, ente. Setengah jam berlalu, penderitaan berakhir, kami bersiap untuk tidur.

Apa yang terjadi setelah kami bangun Tidur?
Apa yang sebenarnya keonaran dan masalah aneh yang akan kami berlima perbuat?
Apakah penderitaan ini akan berlanjut?
Temukan jawabannya PSI part 2 di http:\\mahasiswapemimpi.blogspot.com
Jangan sampai ketinggalan untuk mengetahui kelanjutan ceritanya . . . . .
To be Continued . . . . . . . . . .




Kang_nie

Minggu, 07 Februari 2010

Seminar Bahasa Inggris : Errrorrr Tragedy. .

Jum’at, 5 Februari 2010...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Tengok kanan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Tengok kiri.

Hmm.. Ada apa nih abis salam ko tengok-tengokan?

Ya itulah yang dilakukan jika kita selesei solat. Solat apapun, tanpa terkecuali.

Tapi disini aku gakan bercerita tentang solat, tetapi aku akan bercerita atau tepatnya mengisahkan satu lagi tragedi yang seperti biasa dibintangi oleh Beberapa anak tekfis yang tak pernah bosan membuat onar. Tragedi tersebut bermula setelah solat Jum’at.

Okeh, Let’s Join us..

Siang itu, usai melaksanakan solat, kami anak-anak tekfis atau yang kini menjabat sebagai anggota muda (AM) Tekfis seperti biasa berkumpul di serambi Utara masjid tercinta Mahasiswa ITS yaitu Masjid Manarul Ilmi. Tidak seperti orang-orang lain yang berkumpul di Masjid untuk Solat, Berdoa, atau sekedar mengobrolkan hal-hal agama, tetapi yang kami lakukan saat berkumpul tersebut malah mengobrol hal-hal ga jelas dan terkadang tertawa lepas sehingga mengganggu orang lain.

Tak terasa jam hampir menunjukan pukul satu, dan artinya tidak lama lagi beberapa diantara kami akan mengikuti seminar Bahasa Inggris. Yeah, Acara ini merupakan salah satu dari serangkain acara CAKIL (Cakrawala Ilmiah) yang diadakan oleh BEM FTI. Luar biasa bukan?? Anak-anak seperti kami mengikuti seminar Bahasa Inggris yang terdengar keren ini. Tentu saja, kami mengikuti acara ini dengan alasan,’menambah ilmu’ atau ‘ingin bisa bahasa inggris’ atau alasan yang lebih masuk akalnya adalah ‘Mengejar SKEM’.

Setelah melakukan obrolan panjang lebar ngalor-ngidul ga jelas, beberapa orang diantara gerumulan tekfispun merentangkan sayap jauh dari barisan menuju Tempat Seminar. Setelah berjalan sebentar dari Masjid Manarul Ilmi, kamipun sampai di depan Theater A, atau tempat yang nantinya menjadi TKP keonaran kami. Di depan TKP, tampak banyak Mahasiswa dari berbagai jurusan yang antusias mengikuti seminar ini berbaur dengan Panitia dari BEM FTI. Disana antrian Registrasi cukup tampak panjang. Disaat anak-anak dari jurusan lain tampak lelah berdiri mengantri sendiri-sendiri, dengan jiwa solidaritas tekfis, munculah inisiatif registrasi kolektif dengan mengorbankan seekor tumbal masuk ke barisan Registrasi. Inisiatif berjalan sukses, setelah mengambil konsumsi masing-masing dengan mulusnya kami berhasil masuk ke Theater A . Tentunya, berkat pengorbanan teman kami.

Setelah jiwa Solidarity kami sukses membawa kami masuk dalam perut Theater A, kali ini Naluri Together Forever kami sukses menempatkan kami pada tempat duduk yang saling berdekatan satu sama lain. Satu baris habislah oleh Serdadu Tekfis.

Sebelum acara dimulai, kami menyantap konsumsi atau yang lebih tepat disebut snack yang berisi Dua Buah Roti dan sebotol minuman berasa teh. Konsumsi habis dilahap, tetapi acara belum juga dimulai. Dengan pemikiran yang cemerlang salah satu kawan kami yang berinisial ADT atau yang kita sebut saja Adit, berkomentar : “Eh makanannya udah abis cuk, kita pulang aja yu???”. Tentu saja dengan aksen ‘cuk’ yang telah melekat dalam jiwanya selalu terbawa.

Tibalah saatnya materi pertama disampaikan, yaitu tentang penulisan Essay (Writing Essay Workshop). Ya aksen Essay dengan bibir aga’ dilebarkan dan penekanan sedikit pada huruf s sehingga bunyinya terdengar seperti Essey. Pada sesi inilah materi terbanyak disampaikan, mulai dari pengenalan Writing, Basic writing, Research, Type of Research dan kawan-kawannya yang sukses membuat kami bingung.

Ditengah-tengah acara, salah seorang teman kami yang namanya kami samarkan dengan panggilan Randika (nama sebenarnya) berhasil mendapatkan Mug. Yup, hadiah tersebut berhasil dia dapatkan dengan usaha yang cukup keras menjawab pertanyaan kuis yang diberikan oleh Panitia. Yaitu, “Sebutkan dua program lain yang diadakan oleh CAKIL???” yang jawabannya jelas sekali terpampang dalam pamflet yang kami semua miliki : ‘Lomba Debat dan lomba Essay’.

Randika dan seorang lagi yang tidak kami kenali sebut saja ‘mister.I’ yang juga berhasil mendapatkan hadiah yang sama dengan Randika maju untuk mengambil Hadiah. Momen pengambilan hadiah ternyata sangat seru. Bagaimana tidak, salah seorang panitia yang berinisial ‘Mbak S’ yang mengundang bola mata pria manapun yang melihatnya akan terus tertarik kepada parasnya itulah yang memberikan hadiah kepada dua pemenang yang mulai tampak wajah nakalnya tersebut. Seperti acara pemberian hadiah pada umumnya, sang pemberi dan penerima hadiah akan berjabat tangan dan di abadikan dalam foto. Pada momen inilah peserta lain yang duduk di pelataran sana Riuh bersorak dan tentu saja Suara yang paling lantang adalah kami dari jajaran tekfis. Apalagi saat Randika dan Mbak.S itu berjabat tangan, sontak Ruangan theater A pun menjadi lebih ramai dari pasar. Usai pembagian hadiah, Randikapun kembali ke barisan. Ketika lewat didepanku, sedikit berbisik dia berkata kepada kawan-kawan : “Tangannya Halus cuk..” ingat selalu dengan tambahan ‘cuk’, itulah khas Surabaya.

Sesi kedua : What is to be cared in DEBATE??

Pada sesi ini sesuai judulnya materi yang disampaikan adalah seputar Debat, seperti Can I do Debating, In/eksternal Interest, dan What to do to begin the debate?? Tentu saja topik tersebut sangat menarik bagi siapapun yang ingin ahli dalam berdebat. Namun, dengan kembali sukses Materi ini pun kembali membuat kami bingung, meski tidak sepenuhnya.

Dibalik kebingungan yang kami dapat, sesi kali ini merupakan sesi yang paling menarik, selain ada beberapa simulasi ringan yang dilakukan oleh pembicara, pada sesi inipun banyak candaan segar yang membuat kami tertawa. Diantaranya, tawa yang tak bisa lupakan adalah ketika pembicara melakukan simulasi debat ringan mengenai Sarapan : Antara Fried Rice dan Pecel. Kami sebagai audience diberi kasus : mana yang lebih baik antara Fried rice dan pecel??. Dan kami harus berargumen bagaimana meyakinkan bahwa Fried Rice is better Than Pecel?? Beberapa peserta mengemukakan argumen-argumen hebatnya yang meyakinkan bahwa Fried Rice lebih baik dari pecel. Hingga tibalah saatnya Mister.I (tentu kalian masih ingat dengannya??) angkat berbicara. “bla, bla, bla, so i agree that pecel Is better than fried rice, bla, bla.” Wow mencengangkan bukan, sungguh membuat kami tertawa. Disaat kita diminta membela Nasi Goreng, dia dengan polosnya justru membela Pecel. “Are you okey??” hanya itu yang dikatakan pembicara. Jelas sangat bahwa si Mister.I ini benar-benar tulalit.

Acara terus berlanjut dengan meriah. Hingga tiba pada sesi terakhir : Recognizing The How we Learn English. Dan inilah materi yang paling membingungkan. Hingga sesi hampir berlangsung, hanya raut terbengong-bengong yang tampak pada wajahku.

Akhirnya, tibalah di hampir penghujung acara. Sebelum acara berakhir, lagi-lagi salah seorang dari teman kami yang namanya tidak mau disebutkan. Kita sebut saja Kamal (nama pada KTP) atau yang biasa dipanggil Imunk ini berhasil mendapatkan hadiah berupa mug yang sama dengan Randika. Dengan Harapan bisa berjabat tangan dengan Mbak.S, dia pun mengangkat tangan dengan penuh antusias ketika panitia selesai memberikan pertanyaan.

Sesi pemberian hadiah tidak jauh berbeda dengan sesi pemberian hadiah sebelumnya. Hanya saja kali ini lebih spesial. Sesi jabat tangan kali ini lebih erat dibandingkan Sesi sebelumnya (saat Randika). Kali ini Hadiah langsung diberikan eksklusif oleh mas.Irez, salah seorang panitia yang juga senior kami di tekfis. Tawa kembali menggelegar di setiap sudut Theater A ketika Imunk dan Mas.Irez berjabat tangan, karena kami semua sebelumya mengira Mbak.S yang akan kembali memberikan hadiah. Pupuslah sebuah harapan, begitulah kerasnya hidup..

Acara selesai. . .



creator : welldon3-suite

Selasa, 02 Februari 2010

WFR jilid 2, Kepingan Ingatan Sebulan Lalu yang Tak Bisa Dilupakan

Weh, udah lama juga gak posting sesuatu, Hi hi hi. Dan masih ingat gak sama cerita konyol tentang WFR tanggal 2-3 januari yang belum tahu endingnya. Untuk mengobati rasa penasaran kamu – kamu sekalian. Oke dah kalo begitu cerita sudah siap diputar kembali.

Sambungan episode satu, Kepingan Ingatan Sebulan yang Lalu
Setelah jam empat kami dipersilahkan pulang, dan team kami dengan semangatnya keluar dari ruangan dan mempengaruhi team lain untuk segera pulang. Malamnya sekitar jam 8, kami melanjutkan merakit. Tapi naas, niat itu pupus seiring godaan setan untuk ngenet dan lupa deh tentang robot kami yang belum jadi. Semalam suntuk kami tidak tidur dan hanya sedikit saja perubahan yang ada di robot kami.

Minggu, 3 januari 2010 pagi
Pada pagi ini pagi yang sangat tidak ditunggu – tunggu, kama bertiga datang dengan kepala menunduk menandakan kami sangat sopan, ha ha ha. Maksudnya menunduk karena kami yakin kami akan gagal dan tidak akan mampu menanggung malu. Kegiatan pertama pada hari itu, kami semua peserta WFR dimasukkan dalam satu ruang untuk diberi penjelasan tentang teknis mini lomba simulasi robot line tracer kami. Pada saat itu juga semangat kami bertiga langsung pulih, tapi sedetik kemudian anjlok kembali karena melihat nama robot dari team lawan kami yang lebih keren yaitu “MONOKOROBO”, bandingkan dengan robot team kami yang sederhana “CEPOT JUGA”.

Akhirnya setelah selesai membacakan teknis simulasi, Kami kembali ke kelas kami masing – masing lagi seperti kemaren. Sudah disangka sudah diduga, mas Adit, trainer kami datang paling terakhir dari trainer – trainer yang lain. Tapi kali ini berbeda dari hari kemaren, dia sekarang lebih giat membantu kami karena kami banyak melakukan kesalahan. Sambil memperbaiki dan trubelshooting kesalahan-kesalahan, dia mengeluarkan kata- kata mutiara seperti d*nc*k,A*u, ng*nt*t,a*j*ng dan lain – lain lah.

Sekitar jam setengah satu semua peserta dipersilahkan untuk ISOMA, dan kemudian dilanjutkan dengan simulasi mini tracer. Saat-saat inilah yang paling tidak ditunggu-tunggu sama kelompok kami, karena ter nyata robot kami tidak bisa jalan, anjrot kami baru inget kalau motor langsung ke roda itu gak bakalan bisa jalan karena start membutuhkan beban yang ringan, makanya harus dikasih gear. Tapi kami tidak pernah putus asa dan inilah yang harus diacungi lima jempol, kami berinisiatif untuk meminta gear+roda miliknya si Arif Reog (si Ponrog) karena dia sudah pasrah karena dia tadi sudah kalah. Dengan sigap kami bertiga langsung mempreteli mekanik dari robotnya si ponrog. Kalau memang sudah sial ya tetep aja sial, kebodohan lah yang membuat kami sial. Tanpa disengaja, lem alteko meluber ke poros motor, dan motor tidak dapat berputar. Sempat punya niatan juga untuk mencoba mempreteli motor dari robotnya si ponrog, tapi kami tak tega dan kareana waktu kami sudah mepet, kami sudah dipanggil sebanyak tiga kali dan yang paling menggembirakan kami di diskualifikasi. Setelah mendengar kelompok kami di diskualifikasi, aku tidur deh, sedangkan si wildan sama si Kamal memperbaiki robotnya si Ponrog karena ternyata dia masuk 16 besar. Tapi memang nasib baik gak bakalan pernah ada pada kamus anak-anak benteng, dengan terpaksa si Ponrog juga kena diskualifiksi karean dia masih sholat ‘Ashar dan tidak mendengar dan tidak mengerti kalau dia lolos ke babak 16 besar.

Sama dengan pagi, sorenya kami pulang dengan kepala menunduk.


Kang_Nie

Selasa, 19 Januari 2010

Narsisme

Pengertian kata “Narsisme” yang aku ungkapkan ini aku temukan setelah jutaan kali mendengar kata Narsis sebanyak jutaan kali dari mulut-mulut temanku. Sejak awal mendengar kata narsis sampai sedetik sebelum membaca sebuah artikel yang diketemukan oleh dukun sakti “Mbah Google”, aku gak tau sedikitpun tentang arti kata aneh itu. Kemudian tak beberapa lama setelah tapa brata di depan mbah Google akhirnya beliau menemukan sebuah artikel tentang Narsisme. Dalam artikel tersebut, kata narsis atau narsisme telah digunakan oleh bangsa romawi sejak ribuan tahun yang lalu. Narsisme dari kata Narcissus yang kemudian berkembang menjadi paham Narcisism terus lambat laun terserap dalam bahasa Indonesia Menjadi Narsisme sehingga pelakunya disebut dengan Narsis.

Dari hasil tapa brataku di depan mbah Google, beliau memberi wejangan agar aku membuka artikel yang telah beliau temukan. Di dalam artikel itu disebutkan bahwa sebenarnya Narsis adalah kelainan mental secara diagnostic dan manual statistic yang secara umun bisa dikenal sebagai rasa cinta terhadap diri sendiri secara berlebihan. Secara garis besar aku belum bisa mengerti apa maksud kalimat tersebut., tetapi aku yakin kamu pasti paham akan maksud dari kata-kata di atas. Sebenarnya sifat Narsis itu sudah ada sejak manusia lahir, hal ini berguna untuk untuk menyeimbangkan dirinya dengan orang lain agar tidak minder.

Selain mencimtai dirinya sendiri, yang disebut narsis yang lain adalah merasa dirinya paling tampan, paling pintar, pokoknya merasa dirinya paling perfect dan spesial. Akibat buruk dari Narsis adalah sombong dan arogan. Loh kok Bisa? Ya pastilah bisa, soalnya dari dari merasa dirinya spesial, dia beranggapan orang lain tidak se spesial dirinya dan merasa orang lain lebih “tidak berguna” dari dirinya sehingga rasa sombongpun secara perlahan akan muncul dengan sendirinya.

Sebenarnya dari mana sich asal muasal kata “Narsis”? Menurut artikel yang aku baca tadi, ada dua versi sejarah Narsis. namun dari kedua versi tersebut, terdapat dua kesamaan inti ceritanya yaitu sama-sama mencintai dirinya sendiri sehingga dia tidak mau jatuh cinta dengan orang lain dan mati.

Versi pertama. Narcissus adalah anak dewa sungai, Cephisus ( dewa kok bisa punya anak ya? Terus siapa penghulu dan walinya ketika menikah?). Narcissus adalah seorang pemuda yang sangat tampan. Pada saat usia 16 tahun semua gadis jatuh cinta kepadanya, namun si goblok Narcissus menolak dengan sombongnya ( bagaimana tidak goblok, semua gadis dia tolak. Kalau akau jadi dia sudah pasti semua gadis akan aku nikahi). Suatu hari, seorang gadis bernama Echo (kalau dalam bahasa jawa artinya enak) yang cantik nan manis datang untuk menembaknya dengan panah asmara. Hal yang goblok untuk kedua kalinya dilakukan oleh Narcissus, yaitu menolak cintanya dan meninggalkan si malang Echo begitu saja di hutan. Karena broken heart atau istilah yang lebih keren “patah hati”, Echo menghabiskan sisa hidupnya di lembah, merindukan Narcissus dan berdoa hingga suaranya menggema kemana-mana dan dari sinilah muncul istilah gema yang disebut dengan “Echo”. Namesis, the goddess of Rhamnous (siapa lagi ini orang, g da dalam kamus kumpulan orang Waras), mendengar doanya dan mengirimkan hukuman untuk Narcissus. Akibat mantra yang dikirimkan oelh Namesis, pada saat Si Narcissus mengambil air di tepi danau di hutan, dia melihat pantulan wajahnya yang dipikirnya tampan di air, dia langsung merasa jatuh cinta pada bayangan tersebut. Akibat dari sebab akibat yang ia lakukan, si Narcissus mati merana karena cintanya merasa tak terbalas dan putus asa dan akhirnya mati bunuh diri. Sungguh tragis dan tak patut ditiru.

Versi kedua yang aku temukan berkisah tentang seorang raja di Romawi yang bernama Narsis. Sang raja ini mempunyai kebiasaan aneh, yaitu sering berlama-lama di depan cermin untuk melihat ketampanannya.
SEBELUM MEMBACA TULISAN INI LEBIH LANJUT, AKU MINTA BAGI SIAPA SAJA YANG SUKA NGACA UNTUK MENGHENTIKAN MEMBACA ARTIKEL INI SEBELUM KAMU PINGSAN DI TEMPAT!!!!!!
Balik ke masalah sang raja. Karena sering melihat wajahnya di depan cermin, tanpa disadarinya dia jatuh cinta pada bayangannya sendiri (wah ini memang benar-benar orang aneh). Dan yang paling konyol, dia beranggapan tak ada seorangpun yang dapat melebihi ketampanannya. Menurut artikel yang aku baca, dari sinilah timbulnya paham narsis. Bahkan dia memuja-muja dirinya sendiri dan tak ada waktu untuk melirik kepada orang lain. Seluruh hidupnya dihabiskan untuk memuja-muja dirinya, bahwa dia paling hebat, paling kuat, paling tampan dan paling bla bla bla yang lainnya. Akhir dari cerita sang raja geblek itu tercapai setelah dia jalan-jalan dipinggir kolam dan melihat bayangannya yang menurutnya paling tampan itu, kemudian dia berusaha meraihnya dengan terjun ke kolam dan mati deh si raja dungu karena gak bisa berenang.


Kesimpulan dari kedua cerita tentang narsis yang sama-sekali gak pernah aku percaya ini tetapi masih dapat memberikan pesan moral kepadaku. Bahwa janganlah menganggap diri kita merasa paling hebat, paling tampan, paling segalanya lah pokoknya karena dengan membangun mind set kita seperti itu, secara tidak sadar kita telah membangun sebuah kelainana mental yang menganggap dirinya paling perfect dan mengnggap orang lain tak berguna dan tak ada apa-apanya bagi dirinya.

Pesan moral yang dapat diambil :
1. Kalau ada lawan jenis yang jatuh cinta terima aja, kalau tidak diterima pasti seorang hombrenk(homo) atau mungkin sudah menikah dengan dirinya sendiri
2. Jangan pernah ngaca, kalau perlu pecahin semua kaca yang ada
3. Sering foto-foto boleh, asal setelah difoto sesegera mungkin fotonya dihapus buang saja kameranya
4. Jangan terjun ke kolam yang ada tulisannya : selain ikan dilarang masuk
5. Jangan sombong
6. Jangan terlalu pintar, biar gak menganggap orang lain bodoh.
7. Kalau belum paham tanyakan pada mbah Google
8. Tambahkan sendiri……………………..




Sippp




Kang_Nie

Minggu, 10 Januari 2010

Sejuta Cerita dari Sang Ular Besi



Naik keret Api

Crut… Crut… Crut…

Siapa hendak Turut?

Ke Bandung… Surabaya

Bolehkah Naik dengan Percuma?

Ayo Kawanku Lekas Naik

Keretaku tak Berhenti Lama

Itulah sebuah lagu yang sering aku nyanyikan pada saat masih kecil. Lagu tentang sebuah jenis transportasi darat yang menyusuri rel, kereta api namanya. Udah pada tw kreta Api kan??. Di Negeri 1001 masalah, atau lebih dikenal dengan negeri Indonesia, setidaknya ada tiga kelas dalam system transportasi ini, mulai dari kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. Kemajuan perkereta apian di Indonesia mungkin hampit sama dengan yang dimiliki oleh negeri Naruto, “Japan”. Bila ditinjau dari kecepatan, di Japan, yang namanya Shinkansen bisa menempuh kecepatan lebih dari 300 km/jam, sedangkan di Indonesia dapat mencapai kecepatan lebih dari 1000 m/menit (nilainya lebih besar bukan?). ditinjau dari segi kedisiplinan, di Jepang yang namanya Shinkansen hanya sekali saja telat dan itupun Cuma satu lali pada saat percobaan dalam waktu keterlambatan sekitar 1 menit sedangkan di Indonesia tak kalah dari jepang, keretanya Cuma terlambat 1,5 jam ( khususon bagi kereta ekonomi )

Dari ketiga kelas tersebut, hanya kereta ekonomilah yang beruntung karena pernah aku naiki ( emang ada ya kereta eksekutip atau bisnis yg melintas dari Blitar ke Surabaya atau sebaliknya). Kelas ini memang berbeda dari yang lain, dan bahkan akan berbeda juga bila dibandingkan dengan kereta yang kelasnya sama di Negara lain (kalau di Negara lain ada kereta kelas Ekonomi). Yiak, di dalam transportasi pada kelas merakyat ini, apa pun yang kita inginkan ada, dari live musik sampai restoran berjalan. Dan tidak ketinggalan pila, di dalam transportasi ini kita juga dapat beramal, berbagi ilmu dan mendapat ilmu

Naik kereta ekonomi memang membosankan bila kita sendirian, tidak ada kawan dan tidak ada teman untuk ngobrol. Namun apabila kita gak punya malu dan bermuka aneh apalagi bersikap aneh seperti pengalamanku kemaren, wah pasti deh semua penumpang akan takjub dan siap melemparmu ke luar dari kereta. Ya gak kayak geto kaleee, maksudnya kalau kita pandai bergaul dengan orang di sekitar kamu (terutama penumpang dengan muka aneh dan suka ngupil) pasti deh di dalam kereta gak akan terasa membosankan karena selain mendapatkan banyak teman, juga dapat saling tukar menukar ilmu (kayak barter ya?). gak percaya?. Perlu bukti?. Kalau itu sich coba ja sendiri!!! Kalau aku ceritakan disini, pasti kamu gak akan lagi mau mencoba naek kereta.

Tidak bisa dipungkiri juga, kalau naek kereta dari Surabaya ke Blitar itu memakan waktu antara 5-6 jam kalau gak molor, kalau molor?? Ya pikir ja sendiri!!! Kamu kan bisa baca jadi pasti juga bisa memprediksi. Dalam rentang waktu tersebut pasti perut kita gak dapat diajak kompromi, solusinya gampang. Kamu suruh pak masinis berhenti sejenak di warung pinggir rel. kalau si masinis gak mau ya,,, kamu mendapat kehormatan tuk bisa menikmati makanan / nasi yang telah disediakan oleh restoran berjalan cap asongan di kereta. Simpel kan?

Masih belum merasa nyaman dengan sumpegnya kereta ekonomi?? Tenang ja, masih buuuaaaaaaaaaaaanyak pengamen-pengamen yang siap menghiburmu dengan live musiknya. Dengan sekeping logam, mereka sudah mau menyanyikan sebuah lagu untukmu. Kalaupun kamu gak punya modal tuk memberi receh pada mereka, bantu ja dengan doa semoga mereka mau menyanyi terus sampai stasiun tempat kamu turun.

Kalau kamu sudah berniat naik kereta pasti ada niat yang lebih dulu muncul sebelum niat naik kareta, yaitu niat tujuan kamu mau kemana. Betul kan??? Gak mungkin pula kalau kamu rela naik kereta yang super-duper-seger sumpeg Cuma untuk mencopet (aku percaya kok kalau pembaca sekalian ini bukan pencopet, tapi pangkatmu minimal penadah lah). Balik kemasalah niat, kamu pastinya punya niat tuk pergi ke suatu tempat antah itu saudara, teman atau bahkan kembali pulang ke ortu sehingga mau gak mau kamu harus membawa oleh-oleh tuk mereka. Kalaupun kamu lipa belom beli, gak usah kuatir, di kereta ka nada swalayan yang namanya “AsongMart” ya masih saudara lah dengan IndoMaret dan AlfaMart. Di AsongMart tersedia apapun oleh-oleh yang anda inginkan, mulai dari buah-buahan, camilan, alat pemijat, de el el sampai mainan anak-anak juga ada.

Kesimpulan dari tulisan-tulisan gak jelas di atas adalah ketidak jelasan apa sebenarnya kereta api itu (terlebih kereta ekonomi, terbingungkan antara pasar dan alat transportasi).

O Iya, aku punya tips-tips nih buat Trainers (maksudnya bukan orang yang mentraining, tapi maksudnya adalah para pecinta naik kereta) untuk melanjutkan hobinya naik kereta.

1.Pastikan bawa receh sebanyak mungkin, terutama pecahan seratus perak karena di kereta banyak pengamen dan pengemis

2. Jangan pake sabuk pengaman karena di kereta gak da sabuk pengaman. Kalau ini tetap ingin kamu lakukan, lakukan saja di pesawat jangan di kereta

3. Hindari duduk dekat toilet karena orang Indonesia suka tidak menyiram pipisnya

4.Hindari pula berdiri di antara sambungan kereta, karena telah terbukti kalau sambungan kereta adalah untuk menyambungkan antar gerbong

5.Don’t try at Home ( jangan mencoba naik kereta di rumah )

6.Jangan mencoba untuk memahami setiap kata dari tulisan ini karena survey membuktikan bahwa semua orang yang pernah membaca tulisan ini pasti akan menyesal.

Sekian

Kang_Nie

Rabu, 06 Januari 2010

WFR, cerita yang tak bisa dilupakan.


* Harga Sebuah Kepercayaan

Sabtu pagi yang cerah dengan suasana Surabaya yang lain dari hari biasanya yaitu lebih segar dan tidak panas. Kami satu team siap mengikuti Workshop For Roboholic (WFR) yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknk Fisika (HMTF). Kami bertiga yaitu Kamal dan Wildan sebagai anggota team juga sekutu yang dengan sukses memilih Nizar sebagai ketua tanpa sebab yang jelas. Dengan demikian terbentuklah tim yang seharusnya tidak pernah ada. Setiap team harus memiliki nama team, dan kami sepakat untuk menamakan team kami “CEPOT”. Haa ini ni, sebuah nama yng cukup simpel dan menunjukkan Identitas bahwa nama itu nama dari Indonesia atau istilah kerennya “Indonesia Banget” (sebenarnya nama ini terinspirasi dari wajah ketua “Nizar” yang mirip cepot, ini juga yang mendasari mengapa nick blog kami adalah “robot cepot”)

Start,..

Acara WFR diawali dengan registrasi, setiap kelompok wajib mengisi form registrasi di meja yang telah disediakan untuk kemudian mendapatkan modul dan peralatan membuat robot yang terdiri dari Papan PCB, resistor, transistor, kabel hijau, merah, dan hitam, sepasang sensor, sepasang potodioda, IC, dll. Setelah selesai registasi dan semua peserta telah mendapatkan peralatan tempur tadi , kami semua digiring ke sebuah tempat yang telah diberi nama “Theater A”. Di tempat inilah kami mendapatkan berbagai materi tentang kerobotan serta komponen-komponen yang akan kami gunakan untuk membuat robot kelak. Materi demi materi disampaikan, mulai dari pengenalan robot, transistor, sensor, resistor, smpai pada desain mekanik. Bagaikan anak SD yang baru masuk, kami bertiga hanya duduk manis pasang telinga dengan ekspresi wajah yang takjub yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata atau lebih tepatnya ‘wajah tolol’. Hampir semua materi kami mendengarkan dengan baik, dan dengan suksesnya hampir semua materi pula kami kebingungan. Saat sesi tanya jawab, tidak ada satupun dari kami yang bertanya, bukan karena kami telah menguasai materi tetapi karena kami tidak tahu apa yang harus ditanyakan. Meskipun sebenarnya saat sesi tanya jawab wajah kami terlihat begitu meyakinkan.

Pemberian materi selesai, semua peserta dipersilakan untuk keluar ruangan dan menuju ruangan masing-masing untuk bertemu trainer seperti yang tertera pada kertas pengumuman. Dalam kertas tersebut terpampang jelas tim “cepot” Ruang P103, dengan trainer Mas Farid. Maka, kamipun bergegas menuju ruangan tersebut dengan pancaran ekspresi wajah yang hampir sama “Kusut”.

Ruangan kami masuki, fase atau lebih tepatnya sesi berikutnya adalah Perakitan Robot Line Tracer (RLT) yang akan kami lakukan diruangan ini. Tampak beberapa peserta telah lebih dulu sampai diruangan P-103 ini, kami pun mencari tempat untuk akhirnya duduk. Tak lama menunggu, masuklah beberapa orang yang untuk selanjutnya disebut trainer. Trainer-trainer tersebut mendatangi tim-tim yang mereka asuh, dan akhirnya Seorang Trainer menghampiri kami. Dialah trainer yang akan membimbing kami membuat sebuah robot. Adit, begitulah sapaan akrab untuk trainer kami tersebut. Dialah yang bertanggung jawab menjadi trainer kami menggantikan Mas Farid.

Pelatihan dimulai, Mas Adit membuka pelatihan ini dengan review materi-materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Kamipun saling tatap, bingung. Apa yang harus kami ucapkan?? Akhirnya, dengan pengetahuan yang sangat terbatas kamipun berbicara seadanya ditambah dengan kalimat-kalimat ‘sok tau’ yang keluar begitu saja dari mulut. Namun, tetap saja pada akhirnya Mas Aditlah yang angkat kaki (eh, angkat bicara) menjelaskan tentang beberapa komponen yang telah berserakan dihadapan kami.

Review selesai, kamipun memulai merakit sesuai dengan instruksi yang Mas Adit berikan. Mulai dari memasang sensor, potodioda, transistor, dan semua komponen yang dibutuhkan. Waktu bergulir begitu saja, tanpa terasa hampir semua komponen telah terpasang pada tempatnya, dan tanpa kami sadari trainer kami telah pulas tertidur tepat disamping kami. Kepercayaan, percaya pada tim, begitulah yang dia katakan terhadap tim kami, yang memang jika dilihat dari wajah dapat dipercaya. Kami dibebaskan berkreasi begitu saja, sementara trainer yang lain sibuk membantu sana-sini terhadap timnya masing-masing. Maka inilah pelajaran yang sangat berharga yang kami dapat dari Workshop ini, kepercayaan, kerjasama, kreativitas, dan kemandirian. Namun, tanpa kami sadari inilah awal dari bencana yang akan melanda kami selanjutnya.

Robot terdiri dari dua komponen utama, desain elektronik yang terdiri dari sensor, resistor, dkk seperti yang telah kami rakit sebelumnya, dan desain mekanik yang sedang pusing kami pikirkan. Beginilah jika punya tim terlalu kreatif. Sungguh keterlaluan. Terlalu banyak inovasi dan dan ide-ide bodoh yang hanya lalu lalang diluar kepala. Lama berpikir, akhirnya terciptalah suatu inovasi luar biasa dalam suatu kebodohan yang tidak kami sadari selanjutnya.

Desain mekanik yang entah mengapa terbesit dalam pikiran adalah : satu gear pada tiap-tiap motor (dalam pikiran kami satu gear langsung antara motor dan ban dapat memberikan torsi yang besar sehingga harapan kami Robot dapat melaju dengan cepat), serta Bola pada Rexona sebagai roda bebas. Desainpun didapat.

Tak terasa, waktu telah membawa kami pada jam pulang. Setelah dipersilakan untuk pulang dan diperbolehkan melanjutkan pembuatan robot di rumah masing-masing, kami semua pulang. Dan untuk urusan pulang ini, tim kamilah yang paling disiplin. Disaat tim-tim lain masih betah diruangan untuk menyolder dan merakit, tim kami mengebu-gebu untuk pulang bahkan menghasut tim lain agar mengikuti jalan kami “Pulang”.


bersambung.....


Williette ‘Feat’ Kang_Nie

Minggu, 03 Januari 2010

Tragedi yang Menyenggol Iman

Adzan maghrib telah berkumandang, namun hatiku tidak juga tersentuh untuk segera sholat. Sesuatu yang cerdas aku lakukan untuk tidak segera sholat, yaitu menyuruh temanku sholat agar aku bisa lebih lama onlen karena nanggung banget. Lima menit kemudian hatiku baru tersentuh untuk segera mangambil air wudhu dan kemudian sholat maghrib dengan kualitas hampir 75% tidak ikhlas (ya Allah ampunilah hamabamu ini)

Sholat telahaku selesaikan dalam tempo yg sesingkat-singkatnya. Ritual penting yang telah lazim dijalankan oleh anak-anak benteng seperti onlen dan ngegame dilanjutkan lagi. Tak lama kemudian munculah keganjilan, tiga sosok makhluk yang sepertinya adalah manusia mendatangi kami. Dengan wajah lugu innocent, langsung saja mereka menyalami kami dan salah satu dari mereka menceramahi kami tentang silaturrahmi, sholat dan inti dari pembicarran adalah mengajak kami untuk sholat berjamaah di musholla asrama kemudian dilanjutkan ceramah. Dan inti dari intinya mereka mendatangi kami adalah untuk menyadarkan kami agar kami mau sholat berjamaah.

Karena segel pintu hati kami sangatlah kuat, aku berdalih bahwa aku memakai celana pendek, eh mereka ngomong gak apa-apa asalkan melebihi lutut dan menutupi aurat. Akhirnya dengan berat hati dan sangat terpaksa kami mematikan leptop dan siap-siap untuk menuju musholla. Dan agar terlihat antusias akhirnya aku meminjam celana panjang. Tetapi salah satu dari lima anak yang ada disini, masih memperawankan hatinya dari hidayah-NYA sehingga walaupun sudah kami paksa tetap saja dia dengan teguh tidak mau berangkat.
Perjalanan yang serasa panjang untuk mencapai musholla kami lalui. Meter demi meter kami lalui dengan ketidak ikhlasan. Sampai di musholla kami langsung wudhu dan kemudian menuju lantai dua untuk sholat. Empat roka’at yang memang panjang telah kami lalui. Ceramahpun dimulai dengan membicarakan tentang kekuatan seseorang yang mampu berjalan ke musholla/masjid ketika mendengar kumandang adzan pada setiap waktu. Setelahb dipikir-pikir, aku bukanlah orang seperti itu.

Lanjut ke ceramah, dikatakan pula bila empat puluh hari selalu sholat berjamaah dan segera datang ke tempat dimana adzan dikumandangkan pada setiap waktu sholat, maka kita kan dijauhkan dari sifat munafik dan satu lagi apa gitu, lupa deh pokoknya yang pasti hasil akhirnya kebahagiaan dunia dan akhirat. Tadi disinggung pula bahwa harta yang banyak, kecerdasan yang tinggi dan kekuasaan tidak bisa menolong kita dari kematian dan sebagai contoh adalah korun dan firaun.setelah kematian kita akan menemui dua alam yaitu alam kubur dan alam akhirat yang keduanya akan memperlakukan dua jenis manusia dengan dua perlakuan yaitu kenikmatan dan kepedihan. Kenikmatan bagi yang beramal baik dan kepedihan bagi yang beramal buruk.
Untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat kita tidak boleh meninggalkan IP (Iman dan Prestasi). Dan itu dapat dicapai bila kita selalu beribadah dengan tertib kepadanya, karena pada prinsipnya kita butuh Kepada ALLAH. Karena bila kita tidak menjalankan perintah-Nya kita dianggap sebagai oarng yang kufur dan orang yang kufur akan menerima adzab yang pedih. Berbeda dengan orang yang senang dan ikhlas menjalankan perintah-Nya dia dianggap sebagai orang yang mensukuri nikmat dan orang yang mensukuri nikmat, maka nikmatnya akan ditambah.

Setelah acara ceramah selesai, pintu hati mulai terbuka lebar untuk kembali ke jalan yang benar. Jalan dimana seharusnya aku lalui. Memang sesaat acara penceramahan yang pas dengan keadaanku saat itu telah memberiku secerca cahaya hidayah-NYA, tetapi tak lama kemudian hatiku kembali membatu sehingga menganggap ceramah tadi sebagai angin lalu. Untuk melupakan kejadian tadi, kami berempat makan malam karena pada saat ada ceramah perutku sudah ingin menggerus sebuah makanan.

Mohon maaf kepada mas-mas yang tadi mengundang kami untuk mengikuti ceramah dan sholat berjamaah karena pekerjaan anda sia-sia karena kami memang begini adanya. Dan aku doakan agar kami para anak-anak benteng bisa kembali ke jalan yang benar seperti mas-mas yang telah mengundang kami tadi. Dan para pembaca tolong doakan kami juga ya, he he he


Kang_Nie

Sabtu, 02 Januari 2010

Kemalasan itu Ternyata Jauh dari Kebodohan!

Beeet…
Abis baca kalimat itu, mungkin anda anda sekalian perlu mendapat penjelasan untuk menerimanya, berikut cerita dari kami
Semenjak kita masih ngendot mpe mungkin ntar kita ngendotin, mindset yang bakal di pegang teguh sama penghuni bumi dan sekitarnya itu pasti klo malas pangkal bodoh atau miskin. Nah, bukannyaa itu rasis ?? menginjak injak martabat orang malas plus orang miskin sekaligus orang bodoh juga..

Let’s open our mind (beuhh..)

Penemuan penemuan yang om Thomas Alva Edison, om Albert, dan om om jenius lainnya kasih ke kita mungkin berbiji dari kemalasan…ayey !
Kita ambil contoh dari yang nemuin sesuatu yang paling kerasa manfaatnya buat banyak orang..

Om Thomas

Waktu dulu om Thomas mungkin dah males nyalain lampu cempor buat ngelakuin ini itu, beliau sangat tahu dan pasti tidak menikmati ketidaknyamanan itu. Saat itu juga beliau berinisiatif cari tahu ada ga suatu benda yang bisa digunain buat bikin cahaya waktu gelap tanpa repot nyalain lampu cempor, dan ahirnyaa.. lewat percobannya yang sejumlah uang jajan anak kos di sekitar gebang dan keputih* sehari itu, jadilah sekarang malam malam kita begitu terang dan indah.
Saya sekedar mengambil contoh dari penilaian subjektif saya dari pertanyaan asal usul om Thomas pengen nyiptain lampu, jadi klo ada yang ga setuju terserah..saya cuma mau berbagi :-)
Anda anda pasti pernah merasa sangat jenuh untuk belajar, bahkan buang hajat pun bisa di rasa sangat jenuh klo bukan berawal dari kemalasan(maksudnya di jadwal, harus jam sgini sgitu)…sekarang semua bisa teratasi sama mindset kalian yang baru.

1. Malas itu dekat dengan keberuntungan yang buat hidup berwarna
2. Malas bukan berarti tanpa inisiatif dan ide, malas itu hanya ‘jarang’ malakukan sesuatu yang berguna
3. Malas ga pangkal miskin n bodoh, soalnya kalian sekarang punya bagan baru :


Malas -> Dapet Inisiatif -> Rajin Dikit + Beruntung -> Bikin Sesuatu -> Tajir







Saya dari awal ga nyuruh anda anda buat jadi malas, tapi cuma pengen ngelurusin klo malas itu ga lemah malah bisa bikin kita lebih kuat karena punya dasar buat jadi rajin dikit, okehokeh !

Terakhir saya punya kalimat yang muncul dari berbagai pengalaman hidup saya,
“Be negative kawaan..sebelum kreativitasmu menghilang “


----------------------------------------------------
*Gebang dan Keputih adalah tempat hidup kami, terletak di kota Surabaya


_mu’ad_

Sepenggal cerita "Malam Pergantian Tahun"


Sebelum Memulai Cerita, saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2010 untuk siapapun yang merayakannya. Semoga saja, tidak hanya Tahun Baru Masehi yang selalu Rame, tetapi seharusnya (bagi yang muslim khususnya) sudah selayaknya meramaikan Tahun Baru Hijriah yang merupakan tahun kebanggaan kita, bahkan kalau perlu lebih meriah dari Tahun Baru biasa seperti semalam. Mudah-mudahan di Tahun yang 'katanya' baru ini kita smua masih dalam Ampunan ALLAH SWT.. amiinn..

*Journey to SuraMadu*

Malam Pergantian taun 2010 (menurut perhitungan Masehi) adalah malam Pergantian Tahun yang paling melelahkan bagiku. Bagaimana tidak, Malam awal 2010 sangat dipadati oleh aktivitas perayaan sederhana yang diadakan oleh aku dan beberapa orang temanku. Malam Pergantian Tahun 2010 kami awali dengan menyebrangi jembatan SuraMadu. Kami bersepuluh dengan 5 motor mengawali start dari depan Asrama Mahasiswa ITS Blok I. Saat itu cuaca sebenarnya tidak mendukung , karena gerimis sudah mulai berjatuhan. Namun, karena inginnya berjalan-jalan dan inilah saat pertama kalinya kami akan ke Suramadu, maka seperti apapun badai yang menghadang kami tetap berangkat karena tekad sudah benar-benar teguh. Setelah kumpul kamipun memacu sepeda motor menuju “jembatan SuraMadu”. Diperjalanan kami sempat berputar-putar sedikit karena salah jalan dan berhenti sebentar karena hujan sudah deras. Namun, niat tetap kokoh untuk melanjutkan perjalanan. Maka, setelah membeli kantong plastik untuk membungkus Hape kamipun beraksi kembali di jalan raya. Begitu sampai di Depan Gerbang Tol Suramadu, dalam hati ku berkata “Akhirnya, mimpi untuk menyebrangi Suramadu tercapai juga.” Dan kamipun masuk tol dengan tarip Rp.3000 per motor.

Begitu melintasi Jembatan, ternyata sangat panjang sekali bagiku, hamparan Laut membentang luas. Ombak-ombak berayun menari-nari, seolah menyambut kedatangan pertama kami ke Tahta Suramadu ini. Namun ternyata, karena terlalu panjang aku bosan ketika menyebranginya, karena sepanjang perjalanan yang kulihat sebelah Kiri Laut dan kanan hanya tatanan besi yang kokoh (dari arah Surabaya ke Madura). Namun, kebosanan tersebut terobati ketika sampai tengah Jembatan. Karena disanalah Kemegahan sang Ratu ‘SuraMadu’ tersembunyi. Kilauan warna campuran hijau, biru, dan pink yang indah menghiasi Pagar tengah jembatan mebuat mata segar kembali untuk terus melanjutkan perjalanan. Namun, setelah kemegahan tersebut terlewati saat itulah kebosanan kembali menghampiri. Sempat terlintas dalam pikiran temanku, bagaimana seandainya bila ditengah suramadu yang panjangnya 5.438 m ini khabisan bensin ataupun mogok?? Hmm, mungkin alternatifnya adalah melempar motor beserta diri sendiri kelaut.

Setelah beberapa lama melewati jembatan tersebut akhirrnya sampailah kami di Madura, itulah ujung SuraMadu. Motor kami pinggirkan dan kami beristirahat sejenak. Saat itulah pertama kali aku menginjak tanah Madura, dan rasanya ?? Sama aja sih kaya tanah yang laen. Disana suasana sangat ramai meski jalanan belum terlihat padat karena Malam Pegantian Tahun masih sekitar 2jam lagi kala itu.

Begitu kami melanjutkan perjalanan (niatnya kami ingin mengeliling Madura), kami melihat ada kerumunan yang sedang ramai, dan ditengah kerumunan tersebut tampak beberapa orang polisi berseragam lengkap dan banyak anak2 muda yang akan merayakan malam pergantian tahun mengelilingi sebuah motor. Ketika kami melewati kerumunan tersebut, kami melihat fenomena kecil. Ada seorang pemuda sedang jongkok dibelakang motor yang sedang dikelilingi tersebut, dia memasangkan wajahnya dihadapan kenalpot motor entah milik siapa, lalu salah satu polisi yang ada disitu menggerung-gerung (atau bahasa jawanya blayer-blayer) sehingga asap knalpot mengenai muka sang pemuda tersebut. Entah apa yang sedang mereka lakukan?? Dasar orang-orang aneh..

Perjalananpun kami lanjutkan.

Tak berapa lama, setelah melalui pertigaan pertama di Madura (entah kawasan apa), kami mengaungkan Vivat TF diatas motor (entah awalnya ide siapa), yang jelas saat itu sepertinya darah Hijau TF sedang mendidih hingga dinginnya udara malam tidak terasa lagi. Motorpun kembali berjalan. Namun, beberapa saat setelah melaju arah dan tujuan kami berubah. Niat untuk mengelilingi Madura kandas di jalan, karena kami memutuskan saat pergantian tahun tiba kami ingin melihat Kembang Api di Balai Wali Kota Surabaya. Motorpun berubah arah, dan kembali kami memasuki Tol Suramadu dengan tarip yang sama. Perjalanan Madura-surabaya tidak terlalu berbeda seperti halnya Surabaya-Madura, hanya arahnya yang tidak sama.

Jembatan suramadu terlewat sudah, akhirnya akupun ga penasaran lagi dan bisa tidur dengan nyenyak. Kawan, kalau kau bertanya “Apakah kamu sudah ke Suramadu??” dan inilah jawabannya. Tidak sia-sia bukan kuliah jauh-jauh ke Surabaya????????

*Pesta Pora*

Roda kembali bergulir dengan cepat, perjalanan menuju balai wali kota memang sengaja kami percepat agar tidak tertinggal momen kembang api. Namun, ditengah perjalanan Dua Motor rupanya tertinggal cukup jauh. Sehingga tiga motor yang lain terpaksa menunggu dipinggir jalan. Suasana yang menyebalkan sebenarnya jika harus menunggu, tapi hidup memang keras.

Setelah semua berkumpul kembali, perjalanan pun dilanjutkan. Kami semua bergabung dalam keramaian, bersatu dengan kebisingan, menjadi bagian dari seni jalanan. Suara kebisingan klakson, terompet, dan knalpot motor berpadu dengan iringan motor disana-sini. Bonceng dua, tiga, atau sendiri. Bersama teman, bersama pacar yang terkadang membuat kami iri, ataupun bersama keluarga tercinta. Pejalan kaki, deretan pedagang, ataupun polisi-polisi yang berdiri tegak menjadikan jalanan panggung yang benar-benar meriah dengan hiasan lampu jalanan, disanalah pesta pora terbesar Masyarakat di dunia. Tidak hanya surabaya atau Indonesia secara umum, negara-negara Asia lainnya bahkan sampai Eropa, Amerika, dan Afrika memeriahkan Malam 31 Desember tersebut atau yang biasa disebut ‘Malam Tahun Baru’.

Setelah terpukau dengan keindahan tersebut, kamipun terus melaju ditengah-tengah aliran derasnya berbagai kendaraan roda empat dan dua. Setelah meleok-leok bagai ular, menelusuri berbagai jalan di Surabaya akhirnya kamipun hampir sampai di Balai Walikota. Namun, belum sempat kami sampai tujuan, mogok menjadi kendala yang sangat menyebalkan. Motor yang kukendarai terpaksa harus digiring kepinggir jalan, karena sudah kumat asmanya. Tepat didepan hotel Sahid Surabaya, kami berhenti. Dan ditempat itulah kami akhirnya menonton kembang api. Sambil menunggu kembang api menyembur, kami sempat poto-poto ditengah keramaian, dibawah pohon kecil tak bernama dengan penyinaran sederhana ‘lampu motor’ kami pun memasang pose-pose lugu yang mampu membuat anak kecil yang sedang menangis langsung diam karena pingsan. Setelah itu, kembali kami memandangi bias keindahan jalanan.

Mata sedikit nakal saat itu, sedikit lirik sana-sini mencari aura bunga-bunga bangsa yang ayu (atau dalam bahasa sunda Kembang Desa). Sedikit ada rasa iba saat melihat bunga-bunga tersebut tidak memakai pakaian yang layak, yang memamerkan kemolekan setiap lekuk tubuh, bahkan sampai ada yang hampir tidak tertutup. Namun, naluri berkata lain, tatapan tetap memandang jauh bahkan sampai kesetiap detail yang tampak. Begitulah kenyataan, menyakitkan. Tapi disisi lain merupakan keindahan yang sebenarnya busuk. Muakk..

Malam telah larut, tak terasa waktu telah menunjukan pukul 00.00. Syuuutttt,, Duarr, Duarr, langit kota Surabaya terpecahkan oleh warna-warni kembang api. Tahun telah memasuki 2010, malam tambah meriah. Motor-motor mengaum, knalpot mengalun tidak harmonis. Nada-nada berbeda namun tetap bersatu. Semua seolah meneriakkan ‘Selamat Tahun Baru 2010’.

Fenomena-fenomena begitu banyak yang tercecer di setiap sudut jalan. Salah satunya adalah tentang seorang polisi yang terserempet oleh seorang pemuda. Saat itu polisi sedang menertibkan jalanan karena begitu macet. Namun, seorang pemuda tidak sabar ingin segera melaju. Dan akhirnya, polisi tersebut terserempet. Emosi tak terbendung, polisi tersebut mengetok kepala pemuda dengan keras. Dan pemuda tersebut terus melaju bersama aliran udara. Hilang.

Belasan bahkan puluhan sudah kembang api menari-nari di atas langit, asap kembang api pekat memenuhi langit surabaya. Di depan Hotel Sahid, semua tampak jelas meskipun jarak cukup jauh membentang. Disini, temanku berkata,, “Dan gimana, kalau Hotel sahid tiba-tiba meledak karena BOM??”.. Aku, “Hmm, itulah kembang api terbesar yang pernah kita saksikan.” Lalu temanku berkata lagi, “ Ya kita juga kena dodol.”. Aku berkata, “Udah nasib.”

Setelah puas menikmati malam yang luar biasa tersebut, kamipun pulang untuk melepas lelah. Namun, Perjalanan pulang tidak semulus seperti saat berangkat. Sangat sulit sekali keluar dari kerumunan. Macet. Tidak bergerak. Butuh usaha yang keras untuk akhirnya bisa terlepas dari belenggu kemacetan tersebut.

Akhirnya, kamipun sampai dijalan utama. Lengang, Sepi. Perjalanan pulang berjalan mulus meski cukup lama. Namun, saat pulang kami terpisah-pisah sehingga tidak bersama-sama (emang gitukan??).

Sesampainya di depan Gerbang ITS, kami tidak langsung pulang kekosan. Namun, kami berburu warkop untuk menghilangkan kantuk. Warkop didapat, tepat disamping Wow net di daerah keputih. Sambil menunggu empat rekan kami yang lain kami berenam memesan mie dan minuman disitu. Tak berapa lama menunggu, dua rekan kami tiba, dan dua orang yang lain ternyata telah lebih dulu kekosan karena sudah mengantuk. Akhirnya, hanya kami berdelapan yang bertahan di warkop tersebut. Setelah makan, minum, dan mengobrol sebentar, akhirnya diadakan rapat terbuka untuk membahas masalah serius, “Abis dari Warkop sini mau kemana??.” Asrama telah tutup sejak pukul sebelas malam, sementara sekarang sudah hampir setengah tiga pagi. Dimana motor harus disimpan? Memasukan ke asrama? Gimana caranya? Diangkat? Mana kuat. Alternatif hanya satu, yaitu meminta kunci ke penjaga asrama, tapi sudah jam segini pasti sangat mengganggu. Apalagi kalo sial kepergok sama pengurus asrama Mr.B, bisa-bisa diceramahi sampe botak kita.

Kantuk sudah tak bisa berkompromi lagi, sulit sekali untuk ditahan. Akhirnya diputuskan motor disimpan di kos-kosan teman kami yang ada di gebang. Coba daritadi..Keputusan didapat. Kamipun pulang, beberapa ke asrama dan yang lain kekosan. Simpel.


williette

Jumat, 01 Januari 2010

Legenda Akhir Tahun

Kamis 31 Desember 2009 pukul 12.30 sebuah hari yg akan mengakhiri tahun 2009. Dan pada hari ini pula UAS juga mengakhiri penyiksaannya terhadapku. Emang UAS pernah menyiksaku? Aku kan gak pernah belajar untuk UAS, jadi gak ngerasa tersiksa karena terpaksa belajar. Yaudah deh untuk mengakhiri penyiksaannya terhadap teman-temanku yang terpaksa belajar untuk menghadapi UAS. Karena tidak pernah belajar, maka dengan ragu-ragu kumasuki ruang P-103 untuk mengikuti UAS Fisika Rekayasa. Ya Fisika Rekayasa, sebutir mata kuliah dg butir SKS terbanyak yaitu 5 SKS yang siap menghancurkan IP-ku bila Hasil akhirnya jelek.

Beberapa menit setelah masuk, soal dan lembar jawaban dibagikan. Dengan santainya kubuka soal dan ternyata soalnya gak ada yg bisa kukerjakan. Memang aku tidak belajar untuk menghadapi UAS karena aku berprinsip bahwa kalau sudah belajar hasilnya tidak memuaskan maka akan menyesal, sebaliknya kalau tidak belajar dan mendapatkan hasil yg buruk itu sudah sewajarnya, apalagi kalau tidak belajar dan mendapatkan hasil yg sempurna, itu lebih memuaskan.

Selesai membaca soal, aku hanya bisa terdiam di kursi, menoleh ke kiri belakang dan menunggu jawaban dari temen-temen. Namun, sudah setengah jam belum ada jawaban yg beredar, akhirnya aku mencoba mengerjakan soal terakhir yg menurutku itu soal yg paling mudah diantara yang sulit dan dengan bangganya aku telah berhasil menyelesaikan satu point pada soal terkhir, padahal di soal terakhir ada tiga poin. Lumayanlah daripada tidak sama sekali. Beberapa menit kemudian, salah seorang temanku memberiku jawaban soal no 1 pada secarik kertas. Rasa bangga pun bertambah ketika satu demi satu soal telah terselesaikan dengan metode yg sama yaitu mendapatkan jawaban dari secarik kertas. Tepat pukul 14.30 semua soal telah terjawab dan keluar ruangan tanpa beban.

Senyum bangga semakin melebar setelah keluar ruangan, ada temanku yg katanya malamnya belajar dengan serius dan pada saat UAS tidak bisa menyelesaikan salah satu ataupun ada yang salah dalam pengerjaannya. Di dalam hati aku berkata,aku yg gak bisa sama sekali masih santai,dia yg gak bisa Cuma satu soal aja sudah seperti musibah. Setelah cerita dan ngobrol-ngobrol tentang soal UAS, semakin meyakinkanku bahwa prinsipku memanglah benar. Daripada belajar, terus tidak bisa mengerjakan mendingan gak usah belajar kalau memang sama-sama gak bisa mengerjakan Aku berprinsip seperti itu karena mau belajar untuk UAS sudah telat dan terlalu mepet dengan UAS untuk memulai belajar. Makanya gak usah belajar biar gak menyesal.

Tetapi semester depan aku berprinsip, bahwa prinsip seperti itu tidak baik. Why? Karena dengan berprinsip seperti itu, akan menumbuhkan niatku untuk tidak belajar dan menyuburkan tunas-tunas kemalasan. Karena malas inilah, setan-setan yang mengajak untuk tidak belajar semakin bertambah dan konsekuensi akhir yg didapatkan adalah kelabakan pada saat UAS untuk semua mata kuliah. Dan akhir kata, semoga semester ini IP-ku gak kurang dari 2. Amin.

Kang_Nie

Prajurit

Blogroll