Minggu, 10 Januari 2010

Sejuta Cerita dari Sang Ular Besi



Naik keret Api

Crut… Crut… Crut…

Siapa hendak Turut?

Ke Bandung… Surabaya

Bolehkah Naik dengan Percuma?

Ayo Kawanku Lekas Naik

Keretaku tak Berhenti Lama

Itulah sebuah lagu yang sering aku nyanyikan pada saat masih kecil. Lagu tentang sebuah jenis transportasi darat yang menyusuri rel, kereta api namanya. Udah pada tw kreta Api kan??. Di Negeri 1001 masalah, atau lebih dikenal dengan negeri Indonesia, setidaknya ada tiga kelas dalam system transportasi ini, mulai dari kelas eksekutif, bisnis dan ekonomi. Kemajuan perkereta apian di Indonesia mungkin hampit sama dengan yang dimiliki oleh negeri Naruto, “Japan”. Bila ditinjau dari kecepatan, di Japan, yang namanya Shinkansen bisa menempuh kecepatan lebih dari 300 km/jam, sedangkan di Indonesia dapat mencapai kecepatan lebih dari 1000 m/menit (nilainya lebih besar bukan?). ditinjau dari segi kedisiplinan, di Jepang yang namanya Shinkansen hanya sekali saja telat dan itupun Cuma satu lali pada saat percobaan dalam waktu keterlambatan sekitar 1 menit sedangkan di Indonesia tak kalah dari jepang, keretanya Cuma terlambat 1,5 jam ( khususon bagi kereta ekonomi )

Dari ketiga kelas tersebut, hanya kereta ekonomilah yang beruntung karena pernah aku naiki ( emang ada ya kereta eksekutip atau bisnis yg melintas dari Blitar ke Surabaya atau sebaliknya). Kelas ini memang berbeda dari yang lain, dan bahkan akan berbeda juga bila dibandingkan dengan kereta yang kelasnya sama di Negara lain (kalau di Negara lain ada kereta kelas Ekonomi). Yiak, di dalam transportasi pada kelas merakyat ini, apa pun yang kita inginkan ada, dari live musik sampai restoran berjalan. Dan tidak ketinggalan pila, di dalam transportasi ini kita juga dapat beramal, berbagi ilmu dan mendapat ilmu

Naik kereta ekonomi memang membosankan bila kita sendirian, tidak ada kawan dan tidak ada teman untuk ngobrol. Namun apabila kita gak punya malu dan bermuka aneh apalagi bersikap aneh seperti pengalamanku kemaren, wah pasti deh semua penumpang akan takjub dan siap melemparmu ke luar dari kereta. Ya gak kayak geto kaleee, maksudnya kalau kita pandai bergaul dengan orang di sekitar kamu (terutama penumpang dengan muka aneh dan suka ngupil) pasti deh di dalam kereta gak akan terasa membosankan karena selain mendapatkan banyak teman, juga dapat saling tukar menukar ilmu (kayak barter ya?). gak percaya?. Perlu bukti?. Kalau itu sich coba ja sendiri!!! Kalau aku ceritakan disini, pasti kamu gak akan lagi mau mencoba naek kereta.

Tidak bisa dipungkiri juga, kalau naek kereta dari Surabaya ke Blitar itu memakan waktu antara 5-6 jam kalau gak molor, kalau molor?? Ya pikir ja sendiri!!! Kamu kan bisa baca jadi pasti juga bisa memprediksi. Dalam rentang waktu tersebut pasti perut kita gak dapat diajak kompromi, solusinya gampang. Kamu suruh pak masinis berhenti sejenak di warung pinggir rel. kalau si masinis gak mau ya,,, kamu mendapat kehormatan tuk bisa menikmati makanan / nasi yang telah disediakan oleh restoran berjalan cap asongan di kereta. Simpel kan?

Masih belum merasa nyaman dengan sumpegnya kereta ekonomi?? Tenang ja, masih buuuaaaaaaaaaaaanyak pengamen-pengamen yang siap menghiburmu dengan live musiknya. Dengan sekeping logam, mereka sudah mau menyanyikan sebuah lagu untukmu. Kalaupun kamu gak punya modal tuk memberi receh pada mereka, bantu ja dengan doa semoga mereka mau menyanyi terus sampai stasiun tempat kamu turun.

Kalau kamu sudah berniat naik kereta pasti ada niat yang lebih dulu muncul sebelum niat naik kareta, yaitu niat tujuan kamu mau kemana. Betul kan??? Gak mungkin pula kalau kamu rela naik kereta yang super-duper-seger sumpeg Cuma untuk mencopet (aku percaya kok kalau pembaca sekalian ini bukan pencopet, tapi pangkatmu minimal penadah lah). Balik kemasalah niat, kamu pastinya punya niat tuk pergi ke suatu tempat antah itu saudara, teman atau bahkan kembali pulang ke ortu sehingga mau gak mau kamu harus membawa oleh-oleh tuk mereka. Kalaupun kamu lipa belom beli, gak usah kuatir, di kereta ka nada swalayan yang namanya “AsongMart” ya masih saudara lah dengan IndoMaret dan AlfaMart. Di AsongMart tersedia apapun oleh-oleh yang anda inginkan, mulai dari buah-buahan, camilan, alat pemijat, de el el sampai mainan anak-anak juga ada.

Kesimpulan dari tulisan-tulisan gak jelas di atas adalah ketidak jelasan apa sebenarnya kereta api itu (terlebih kereta ekonomi, terbingungkan antara pasar dan alat transportasi).

O Iya, aku punya tips-tips nih buat Trainers (maksudnya bukan orang yang mentraining, tapi maksudnya adalah para pecinta naik kereta) untuk melanjutkan hobinya naik kereta.

1.Pastikan bawa receh sebanyak mungkin, terutama pecahan seratus perak karena di kereta banyak pengamen dan pengemis

2. Jangan pake sabuk pengaman karena di kereta gak da sabuk pengaman. Kalau ini tetap ingin kamu lakukan, lakukan saja di pesawat jangan di kereta

3. Hindari duduk dekat toilet karena orang Indonesia suka tidak menyiram pipisnya

4.Hindari pula berdiri di antara sambungan kereta, karena telah terbukti kalau sambungan kereta adalah untuk menyambungkan antar gerbong

5.Don’t try at Home ( jangan mencoba naik kereta di rumah )

6.Jangan mencoba untuk memahami setiap kata dari tulisan ini karena survey membuktikan bahwa semua orang yang pernah membaca tulisan ini pasti akan menyesal.

Sekian

Kang_Nie

Posting Komentar

Prajurit

Blogroll