Kamis, 29 Juli 2010

Daripada Bete? Tambah bete.

Entah udah berapa bulan nih blog sepi (kaya yang pernah rame aja).
Para penulis blog yang seharusnya ngapdet artikelpun hilang entah kemana.
daripada nih blog jadi bangke, mending gw isi tulisan-tulisan ga jelas aja deh..
Sebenarnya apa yang mau gw tulis??
sampai gw nulis kata "ini" pun sebenernya gw ga ngerti mau nulis apa,.
tapi yaa daripadaa sepi, yawudah gw isi coret-coretan gajelas aja (kaya yang gw tulis dari kata pertama sampai kata sekarang ini).

Sebenernya gw bingung nih, apa sih yang dimaksud cinta??
Nah, ini kata-kata yang sering ditemukan dimana-mana, majalah, sinetron, komik, koran, tembok jalan, kolong jembatan, tempat sampah, bungkus rokok (emang ada ya??) bodo amat dah.
kenapa gara-gara si 'Cinta' itu, malah banyak terjadi pertengkaran. kisah yang berawal indahpun terkadang menjadi kisah yang lebih mengerikan dari cerita horror. Bahkan sampe ada yang rela bunuh diri gara-gara 'Cinta'. Banyak orang bilang 'Cinta' itu butuh pengorbanan. Apa yang dikorbankan? nyawa? nah kalo udah mati gimana caranya ngerasain cinta???

Oke Bro...

kalau menurut gw
Cinta ituu..
Terdefinisikan oleh orang yang merasa sedang merasakan cinta.
Definisi itu seringkali berbeda.
Namun, maksud dan tujuannya sama.
Maksud dan tujuannya itu ingin mengekspresikan betapa cinta itu begitu indah.
Meski terkadang ekspresi itu tidak dimengerti oleh orang lain.
sehingga terkadang definisi cinta itu hanya dipahamii oleh mereka yang sedang merasakannya.
jadi cinta ituu....
C.I.N.T.A..
(kaya lagu aja).. hhee
just share.

Menurut lo???

Senin, 15 Februari 2010

PSI Part 1: Jalan Menuju Taubat

Subhanallah ya, lagi-lagi mahasiswa TF09 ITS berulah, dengan para bintang yang sudah tidak diragukan lagi kredibilitasnya untuk membuat masalah. Para tersangka yang terlibat dalam ajang sepektakuler itu adalah, saya sendiri (Nizar), Wildan, Kamal, Ridhwan (Gibal )dan tersangka tambahan adalah si Miko.

Berawal dari keluguan, kebodohan dan niatan mulia untuk memperbaiki iman, kami mulai mengetik sms dengan format tetentu untuk daftar PSI. Apa itu PSI? PSI adalah singkatan dari Program Study Islam. Sebuah acara yang pantas untuk perbaikan iman kami yang sedang mengalami pendangkalan. Pada awalnya, ide untuk ikutan acara ini adalah ide dari Wildan. Namun, dengan seiring berjalannya waktu si Gibal juga tergugah hatinya untuk mengikuti acara yang cukup melenceng dari kehidupan kami. Pada saat itu juga, Selasa siang 09/02, kami berempat tanpa Miko dengan polosnya seperti bayi yang baru dilahirkan ke dunia, mengirimkan bersama-sama dengan diiringi hitungan 1,2,3 ke sebuah nomor tertentu untuk pendafaran. Namun pesan tidak juga segera terkirim, hingga kami kuliah. Satu jam kemudian pesan yang telah dikirimkan sudah pada masuk dan mendapatkan balasan kecuali sms yang aku kirim. Inti dari sms itu adalah pemberitahuan agar datang ke Masjid Manarul Ilmi jam empat untuk melaksanakan screening. Tapi dengan negosiasi yang mbulet dari Kamal, akhirnya kami screening sehabis Isya’. Karena sms yang aku, kirim tidak masuk dan tidak mendapat balasan, akhirnya dengan sangat terpaksa aku kirim ulang sms tadi. Betapa senangnya diriku ketika tidak berapa lama kemudian, sms balasan masuk dan intinya sama seperti yang tadi.

Setelah sholat maghrib, aku langsung tancap gas ke benteng 219 untuk berangkat bersama-sama ke Manarul. Sampai di manarul, Sholat Isya’ telah dimulai dan langsung saja aku jadi makmum. Setelah itu kami, discreening oleh mas…… dan ditanyai macem-macem selama dua jam tentang islam dan segala tetek mbengeknya yang Subhanallah Wallhamdulillah kami dengan bisa lancar menjawabnya. Hanya satu yang paling tidak kami tahu, yaitu dzikir Al-Ma’tsurot, tapi dengan penjelasan yang mengagumkan dari masnya, kami akhirnya tahu. Ada juga saat yang memalukan, yaitu kami sudah pada tidak hafal lagi dengan beberapa surat-surat pendek, dan kata masnya juga, kami belum bisa menjaga pandanga. Makanya banyak surat-surat di Al-Qur’an yang dulunya hafal, sekarang jadi lupa. Setelah dipikir-pikir memang ada benarnya juga, karena kami, terutama aku, sering banget melototin cewek yang sedang berkeliaran di depanku.

Hal ini pula yang mengingatkanku dengan sebuah kisah dari shohabat Rasulullah SAW, dia telah telah hafalan beberapa surat, namun karena tidak sengaja melihat betis seorang perempuan, hafalannya langsung hilang separo. Terus bagaimana denganku yang tidak hanya melihat betis tapi sudah ke paha dan cara melihatnya dengan sengaja? Pasti inilah yang membuatku lupa dengan beberapa surat pendek yang dulu pernah aku hafal, Astaghfirullahaladzim. Dilihat dari berbagai sudut pandang, yang paling membuat hafalanku banyak yang hilang adalah para cewek yang sering berkeliaran di depanku, disampingku dengan pakaian yang tidak menutup aurat. Karena hal inilahketidak sengajaan menjadi kesengajaan untuk terus mlihatnya, namanya juga rejeki kalau ditolak kan mubadzir.

Pada saat screening ini juga merupakan ajang untuk curhat kami tentang kebejatan-kebejatan kami dan cita-cita kami. Disini pulalah kami mulai mendapatkan seberkas cahaya harapan dari surga. Setelah screening selama kurang lebih dua jam, screening pun selesai dengan hasil kita besok sorenya jam empat kita disuruh ikut tehnikal meeting di Manarul. Seperti kebiasaan kami sebelumnya, kami datang ke tehnikal meeting dengan keterlambatan. Subhanallah ya, keterlambatan sebagai kebiasaan.

Pada saat tehnikal meeting itu, kami disuruh membawa macem-macem barang yang sebelumnya tidak familiar pada kami, yaitu: Esay diri, Al-Qur’an terjemahan, Dzikir Al-Ma;tsurot, Hadits Arba’in, dan sebuah hadiah senilai Rp 5000. Sedangkan barang barang yang sudah biasa kami kenal adalah peralaaatan mandi dan baju ganti. Sampai disini kami merasakan sesuatu yang mengganjal dan berfirasat buruk, kok disuruh membawa baju ganti dan peralatan mandi? Ternyata dugaan kami benar, kami akan menginap selama dua hari, kami hanya bisa tercengang mendengar kata-kata “menginap”. Tapi kami hanya bisa pasrah dan mwngiti saja acara yang menurut kami bakalan membosankan. Disini kami disuruh datang pada jum’at setelah sholat Ashar dan diharapkan kami para peserta datang sebelum sholat ashar agar acara dapat segera dimulai setelah selesai sholat ashar tepat. Tapi datng tepat waktu merupakan sebuah kemustahilan bagi kami berlima.

Jum’at setelah jum’atan bukannya kami langsung persiapan untuk acara PSI, tapi kami malah main-main dulu dan tidur. Setelah bangun, barulah kami mempersiapkan semuanya, temasuk membuat Essay diri yang sangat jujur aku ungkapkan apa adanya termasuk kelakuan burukku selama ini. Akhirnya kami berangkat tepat waktu berangkat ke Manarul dari asrama pada saat jam menunjukkan tepat pukul 16.00, terpaut 30 menit dari waktu ashar yatu pukul 15.30. Namun, keterlambatan kami meninggalkan suatu kebanggaan, yaitu kami sudah sholat Ashar sebelum berangkat.

Acara dimulai ………..

Setelah 10 menit berjalan kaki akhirnya kami sampai di Manarul dengan Capek. Benar saja acara sudah dimulai, tapi kami bisa bernapas lega karena si pembicara untuk kajian pembuka PSI belum datang. Setelah menunggu kurang lebih limabelas menit, akhirnya pembicara yang bernama Syaifudin Nawawi datang juga. Materi yang disediakan panitia untuk kajian ini adalah tentang kasih sayang tak harus hanya saat Valentine Day. Namun dengan bijaksana pembicara yang mempunyai ijasah dari sebuah perguruan tinggi di UK ini berkata bahwa jika kita membahas tentang hari valentine pada saat bulan februari atau pda saat mendekatinya, sama saja dengan terang-terangan kita ikut merayakannya walaupun dengan sikap penolakan. Menurutnya, ikon valentine malah dipopulerkan oleh orang-orang yang tidak setuju dengan menyebarkan isu-isu keharaman valentine. Beliau berpesan agar tema valentine di bahas pada saat jauh dari bulan februari agar isunya tidak mencuat dan ramai dibicarakan. Tapi beliau sedikit membahas beberapa legenda atau kisah terjadinya hari valentine. Beliau menceritakan tiga buah kisah, dari ketiga kisah inilah beliau berkata bahwa valentine tidak berdasar karena satu hari ada lebih dari satu cerita tentangnya.

Beliau juga mengkritisi anak-anak muda muslim di Indonesia jaman sekarang yang tidak memiliki pendirian dalam berbuat dan bergaul. Anak muda itu sedang mengalami krisis identitas karena tidak memiliki jati diri yang kuat, sehingga acara murahan yang gak berdasar seperti valentine day mereka ikuti. Pesan beliau adalah sebagai genersai muda muslim, kita harus mempunyai pendirian dan memegang teguh amanah. Setelah itu Beliau menceritakan panjang lebar tentang cinta dan suka terhadap lawan jenis, hingga sampailah pada pukul 17.30 dan acara kajian harus ditutup. Setelah itu para peserta PSI dipersilahkan menaruh barang-barangnya di B.U dalam, yaitu sebuah tempat yang cukup luas terletak di masjid bagian barat di lantai dua tapi cukup sempit bila harus menampung manusia sebanyak lebih dari 50 batang anak manusia. Di tempat inilah kami akan tidur, uh sangat tidak nyaman.

Adzan Maghrib berkumandang, kami semua mengmbil air wudlu dan kemudia sholat maghrib berjamaah. Setelah itu kami kembali ke tempat yang tadi untuk dibagi dalam kelompok, yaitu sebanyak lima kelompok. Akhirnya kami berlima terpisah dalam dua kelompok. Aku, Ridhwan dan Miko berada di kelompok 3 sedangkan Wildan dan Kamal berada di Kelompok 4. Di kelompok itu, kami bertiga tersa sebagi orang yang paling bodoh, bagimana tidak, sebagian besar manusia-manusia aneh yang ada di kelompok 3 sok menggunakan bahasa arab pada saat berbicara sperti Ane, ente dan lain-lainlah yang aku sendiri tidak begitu tahu. Si Roni, orang aneh yang paling Vokal di kelompok 3 dengan sukses dipilih secara sepihak menjadi ketua kelompok 3. Penderitaan berada bersama orang-orang aneh ini untuk sementara berakhir ketika adzan Isya’ berkumandang. Ternyata si Wildan dan Kamal juga mengalami penderitaan yang sama. Kemudian Kami berembug untuk mengatur strategi kabur dari acara ini. Tapi untuk kabur sangat susah karena tas kami berada di lantai dua dan pastinya gerak-gerik kita akan mudah tercium. Untuk sementara kami ikutin saja acara itu sampai kita bener-bener tidak betah.

Setelah Sholat Isya’ ada sebuah materi yang berjudul “Menjadi Seorang Muslim Prestatif”, yang dibawakan oleh seorang mahasiswa teknik kimia semester delapan. Dia memulia materinya dengan kata perubahan, dengan kata-kata mutiaranya “jika anda tidak berubah anda akan punah” . sebuah kata yang sussah dicerna dengan enzim yang biasa saja. Selanjutnya dia ngomong masalah tidur, jika ingin berprestasi, waktu tidur maksimal adalah 4 jam sehari. Dia terusngomong panjang lebar sampai aku ngantuk dan gak tau lagi apa yang dia omongin, tapi intinya dia memotivasi agar sebagi seorang muslim kita harus mempunyai prestasi. Akhirnya sampai juga jam sepuluh, itu berarti materinya selesai dan kami siap untuk tidur.

Anjrot…,Bukannya setelah materi terus tidur, tapi kita malah suruh berkumpul perkelompok untuk pendampingan, penderitaan kami dimulai lagi ketika harus kumpul di kelompok. Bertemu orang-orang yang ngomongnya ane, ente. Setengah jam berlalu, penderitaan berakhir, kami bersiap untuk tidur.

Apa yang terjadi setelah kami bangun Tidur?
Apa yang sebenarnya keonaran dan masalah aneh yang akan kami berlima perbuat?
Apakah penderitaan ini akan berlanjut?
Temukan jawabannya PSI part 2 di http:\\mahasiswapemimpi.blogspot.com
Jangan sampai ketinggalan untuk mengetahui kelanjutan ceritanya . . . . .
To be Continued . . . . . . . . . .




Kang_nie

Minggu, 07 Februari 2010

Seminar Bahasa Inggris : Errrorrr Tragedy. .

Jum’at, 5 Februari 2010...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Tengok kanan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Tengok kiri.

Hmm.. Ada apa nih abis salam ko tengok-tengokan?

Ya itulah yang dilakukan jika kita selesei solat. Solat apapun, tanpa terkecuali.

Tapi disini aku gakan bercerita tentang solat, tetapi aku akan bercerita atau tepatnya mengisahkan satu lagi tragedi yang seperti biasa dibintangi oleh Beberapa anak tekfis yang tak pernah bosan membuat onar. Tragedi tersebut bermula setelah solat Jum’at.

Okeh, Let’s Join us..

Siang itu, usai melaksanakan solat, kami anak-anak tekfis atau yang kini menjabat sebagai anggota muda (AM) Tekfis seperti biasa berkumpul di serambi Utara masjid tercinta Mahasiswa ITS yaitu Masjid Manarul Ilmi. Tidak seperti orang-orang lain yang berkumpul di Masjid untuk Solat, Berdoa, atau sekedar mengobrolkan hal-hal agama, tetapi yang kami lakukan saat berkumpul tersebut malah mengobrol hal-hal ga jelas dan terkadang tertawa lepas sehingga mengganggu orang lain.

Tak terasa jam hampir menunjukan pukul satu, dan artinya tidak lama lagi beberapa diantara kami akan mengikuti seminar Bahasa Inggris. Yeah, Acara ini merupakan salah satu dari serangkain acara CAKIL (Cakrawala Ilmiah) yang diadakan oleh BEM FTI. Luar biasa bukan?? Anak-anak seperti kami mengikuti seminar Bahasa Inggris yang terdengar keren ini. Tentu saja, kami mengikuti acara ini dengan alasan,’menambah ilmu’ atau ‘ingin bisa bahasa inggris’ atau alasan yang lebih masuk akalnya adalah ‘Mengejar SKEM’.

Setelah melakukan obrolan panjang lebar ngalor-ngidul ga jelas, beberapa orang diantara gerumulan tekfispun merentangkan sayap jauh dari barisan menuju Tempat Seminar. Setelah berjalan sebentar dari Masjid Manarul Ilmi, kamipun sampai di depan Theater A, atau tempat yang nantinya menjadi TKP keonaran kami. Di depan TKP, tampak banyak Mahasiswa dari berbagai jurusan yang antusias mengikuti seminar ini berbaur dengan Panitia dari BEM FTI. Disana antrian Registrasi cukup tampak panjang. Disaat anak-anak dari jurusan lain tampak lelah berdiri mengantri sendiri-sendiri, dengan jiwa solidaritas tekfis, munculah inisiatif registrasi kolektif dengan mengorbankan seekor tumbal masuk ke barisan Registrasi. Inisiatif berjalan sukses, setelah mengambil konsumsi masing-masing dengan mulusnya kami berhasil masuk ke Theater A . Tentunya, berkat pengorbanan teman kami.

Setelah jiwa Solidarity kami sukses membawa kami masuk dalam perut Theater A, kali ini Naluri Together Forever kami sukses menempatkan kami pada tempat duduk yang saling berdekatan satu sama lain. Satu baris habislah oleh Serdadu Tekfis.

Sebelum acara dimulai, kami menyantap konsumsi atau yang lebih tepat disebut snack yang berisi Dua Buah Roti dan sebotol minuman berasa teh. Konsumsi habis dilahap, tetapi acara belum juga dimulai. Dengan pemikiran yang cemerlang salah satu kawan kami yang berinisial ADT atau yang kita sebut saja Adit, berkomentar : “Eh makanannya udah abis cuk, kita pulang aja yu???”. Tentu saja dengan aksen ‘cuk’ yang telah melekat dalam jiwanya selalu terbawa.

Tibalah saatnya materi pertama disampaikan, yaitu tentang penulisan Essay (Writing Essay Workshop). Ya aksen Essay dengan bibir aga’ dilebarkan dan penekanan sedikit pada huruf s sehingga bunyinya terdengar seperti Essey. Pada sesi inilah materi terbanyak disampaikan, mulai dari pengenalan Writing, Basic writing, Research, Type of Research dan kawan-kawannya yang sukses membuat kami bingung.

Ditengah-tengah acara, salah seorang teman kami yang namanya kami samarkan dengan panggilan Randika (nama sebenarnya) berhasil mendapatkan Mug. Yup, hadiah tersebut berhasil dia dapatkan dengan usaha yang cukup keras menjawab pertanyaan kuis yang diberikan oleh Panitia. Yaitu, “Sebutkan dua program lain yang diadakan oleh CAKIL???” yang jawabannya jelas sekali terpampang dalam pamflet yang kami semua miliki : ‘Lomba Debat dan lomba Essay’.

Randika dan seorang lagi yang tidak kami kenali sebut saja ‘mister.I’ yang juga berhasil mendapatkan hadiah yang sama dengan Randika maju untuk mengambil Hadiah. Momen pengambilan hadiah ternyata sangat seru. Bagaimana tidak, salah seorang panitia yang berinisial ‘Mbak S’ yang mengundang bola mata pria manapun yang melihatnya akan terus tertarik kepada parasnya itulah yang memberikan hadiah kepada dua pemenang yang mulai tampak wajah nakalnya tersebut. Seperti acara pemberian hadiah pada umumnya, sang pemberi dan penerima hadiah akan berjabat tangan dan di abadikan dalam foto. Pada momen inilah peserta lain yang duduk di pelataran sana Riuh bersorak dan tentu saja Suara yang paling lantang adalah kami dari jajaran tekfis. Apalagi saat Randika dan Mbak.S itu berjabat tangan, sontak Ruangan theater A pun menjadi lebih ramai dari pasar. Usai pembagian hadiah, Randikapun kembali ke barisan. Ketika lewat didepanku, sedikit berbisik dia berkata kepada kawan-kawan : “Tangannya Halus cuk..” ingat selalu dengan tambahan ‘cuk’, itulah khas Surabaya.

Sesi kedua : What is to be cared in DEBATE??

Pada sesi ini sesuai judulnya materi yang disampaikan adalah seputar Debat, seperti Can I do Debating, In/eksternal Interest, dan What to do to begin the debate?? Tentu saja topik tersebut sangat menarik bagi siapapun yang ingin ahli dalam berdebat. Namun, dengan kembali sukses Materi ini pun kembali membuat kami bingung, meski tidak sepenuhnya.

Dibalik kebingungan yang kami dapat, sesi kali ini merupakan sesi yang paling menarik, selain ada beberapa simulasi ringan yang dilakukan oleh pembicara, pada sesi inipun banyak candaan segar yang membuat kami tertawa. Diantaranya, tawa yang tak bisa lupakan adalah ketika pembicara melakukan simulasi debat ringan mengenai Sarapan : Antara Fried Rice dan Pecel. Kami sebagai audience diberi kasus : mana yang lebih baik antara Fried rice dan pecel??. Dan kami harus berargumen bagaimana meyakinkan bahwa Fried Rice is better Than Pecel?? Beberapa peserta mengemukakan argumen-argumen hebatnya yang meyakinkan bahwa Fried Rice lebih baik dari pecel. Hingga tibalah saatnya Mister.I (tentu kalian masih ingat dengannya??) angkat berbicara. “bla, bla, bla, so i agree that pecel Is better than fried rice, bla, bla.” Wow mencengangkan bukan, sungguh membuat kami tertawa. Disaat kita diminta membela Nasi Goreng, dia dengan polosnya justru membela Pecel. “Are you okey??” hanya itu yang dikatakan pembicara. Jelas sangat bahwa si Mister.I ini benar-benar tulalit.

Acara terus berlanjut dengan meriah. Hingga tiba pada sesi terakhir : Recognizing The How we Learn English. Dan inilah materi yang paling membingungkan. Hingga sesi hampir berlangsung, hanya raut terbengong-bengong yang tampak pada wajahku.

Akhirnya, tibalah di hampir penghujung acara. Sebelum acara berakhir, lagi-lagi salah seorang dari teman kami yang namanya tidak mau disebutkan. Kita sebut saja Kamal (nama pada KTP) atau yang biasa dipanggil Imunk ini berhasil mendapatkan hadiah berupa mug yang sama dengan Randika. Dengan Harapan bisa berjabat tangan dengan Mbak.S, dia pun mengangkat tangan dengan penuh antusias ketika panitia selesai memberikan pertanyaan.

Sesi pemberian hadiah tidak jauh berbeda dengan sesi pemberian hadiah sebelumnya. Hanya saja kali ini lebih spesial. Sesi jabat tangan kali ini lebih erat dibandingkan Sesi sebelumnya (saat Randika). Kali ini Hadiah langsung diberikan eksklusif oleh mas.Irez, salah seorang panitia yang juga senior kami di tekfis. Tawa kembali menggelegar di setiap sudut Theater A ketika Imunk dan Mas.Irez berjabat tangan, karena kami semua sebelumya mengira Mbak.S yang akan kembali memberikan hadiah. Pupuslah sebuah harapan, begitulah kerasnya hidup..

Acara selesai. . .



creator : welldon3-suite

Selasa, 02 Februari 2010

WFR jilid 2, Kepingan Ingatan Sebulan Lalu yang Tak Bisa Dilupakan

Weh, udah lama juga gak posting sesuatu, Hi hi hi. Dan masih ingat gak sama cerita konyol tentang WFR tanggal 2-3 januari yang belum tahu endingnya. Untuk mengobati rasa penasaran kamu – kamu sekalian. Oke dah kalo begitu cerita sudah siap diputar kembali.

Sambungan episode satu, Kepingan Ingatan Sebulan yang Lalu
Setelah jam empat kami dipersilahkan pulang, dan team kami dengan semangatnya keluar dari ruangan dan mempengaruhi team lain untuk segera pulang. Malamnya sekitar jam 8, kami melanjutkan merakit. Tapi naas, niat itu pupus seiring godaan setan untuk ngenet dan lupa deh tentang robot kami yang belum jadi. Semalam suntuk kami tidak tidur dan hanya sedikit saja perubahan yang ada di robot kami.

Minggu, 3 januari 2010 pagi
Pada pagi ini pagi yang sangat tidak ditunggu – tunggu, kama bertiga datang dengan kepala menunduk menandakan kami sangat sopan, ha ha ha. Maksudnya menunduk karena kami yakin kami akan gagal dan tidak akan mampu menanggung malu. Kegiatan pertama pada hari itu, kami semua peserta WFR dimasukkan dalam satu ruang untuk diberi penjelasan tentang teknis mini lomba simulasi robot line tracer kami. Pada saat itu juga semangat kami bertiga langsung pulih, tapi sedetik kemudian anjlok kembali karena melihat nama robot dari team lawan kami yang lebih keren yaitu “MONOKOROBO”, bandingkan dengan robot team kami yang sederhana “CEPOT JUGA”.

Akhirnya setelah selesai membacakan teknis simulasi, Kami kembali ke kelas kami masing – masing lagi seperti kemaren. Sudah disangka sudah diduga, mas Adit, trainer kami datang paling terakhir dari trainer – trainer yang lain. Tapi kali ini berbeda dari hari kemaren, dia sekarang lebih giat membantu kami karena kami banyak melakukan kesalahan. Sambil memperbaiki dan trubelshooting kesalahan-kesalahan, dia mengeluarkan kata- kata mutiara seperti d*nc*k,A*u, ng*nt*t,a*j*ng dan lain – lain lah.

Sekitar jam setengah satu semua peserta dipersilahkan untuk ISOMA, dan kemudian dilanjutkan dengan simulasi mini tracer. Saat-saat inilah yang paling tidak ditunggu-tunggu sama kelompok kami, karena ter nyata robot kami tidak bisa jalan, anjrot kami baru inget kalau motor langsung ke roda itu gak bakalan bisa jalan karena start membutuhkan beban yang ringan, makanya harus dikasih gear. Tapi kami tidak pernah putus asa dan inilah yang harus diacungi lima jempol, kami berinisiatif untuk meminta gear+roda miliknya si Arif Reog (si Ponrog) karena dia sudah pasrah karena dia tadi sudah kalah. Dengan sigap kami bertiga langsung mempreteli mekanik dari robotnya si ponrog. Kalau memang sudah sial ya tetep aja sial, kebodohan lah yang membuat kami sial. Tanpa disengaja, lem alteko meluber ke poros motor, dan motor tidak dapat berputar. Sempat punya niatan juga untuk mencoba mempreteli motor dari robotnya si ponrog, tapi kami tak tega dan kareana waktu kami sudah mepet, kami sudah dipanggil sebanyak tiga kali dan yang paling menggembirakan kami di diskualifikasi. Setelah mendengar kelompok kami di diskualifikasi, aku tidur deh, sedangkan si wildan sama si Kamal memperbaiki robotnya si Ponrog karena ternyata dia masuk 16 besar. Tapi memang nasib baik gak bakalan pernah ada pada kamus anak-anak benteng, dengan terpaksa si Ponrog juga kena diskualifiksi karean dia masih sholat ‘Ashar dan tidak mendengar dan tidak mengerti kalau dia lolos ke babak 16 besar.

Sama dengan pagi, sorenya kami pulang dengan kepala menunduk.


Kang_Nie

Prajurit

Blogroll